JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya tengah menyelidiki kasus pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022).
Ade yang juga seorang pegiat media sosial itu dikeroyok saat massa aksi demonstrasi mulai ricuh.
Pakaiannya dilucuti lalu dipukuli oleh sejumlah orang yang ditengarai polisi sebagai massa cair.
Baca juga: Ade Armando Hadiri Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR untuk Bikin Konten YouTube
Akibat peristiwa itu, Ade pun mengalami luka serius di bagian kepala dan langsung dievakuasi ke rumah sakit oleh kepolisian yang bersiaga di lokasi demonstrasi.
Hingga kini, kepolisian masih mencari siapa sosok pelaku pengeroyokan dan motif dibalik tindakan tersebut.
Identitas sejumlah terduga pelaku pun sudah dikantongi kepolisian seiring dengan banyaknya video pengeroyokan Ade yang beredar di media sosial.
Peristiwa itu bermula saat massa aksi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diminta bubar usai ditemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI, yakni Rachmat Gobel, Sumi Dasco dan Lodewijk.
Sebagian besar anggota kepolisian yang berjaga di depan gerbang pun ikut masuk ke area kompleks DPR RI mengikuti langkah Kapolri dan tiga wakil rakyat.
Tak lama kemudian, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh. Aksi saling dorong hingga melempar barang kemudian terjadi.
Massa yang mengenakan jas almamater mahasiswa akhirnya mundur ke arah timur Jalan Gatot Subroto.
Sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar botol plastik dan benda lainnya ke arah petugas.
Baca juga: Polisi Diminta Segera Tangkap Pelaku Penganiayaan Ade Armando
Sekelompok remaja yang diduga polisi sebagai massa cair itu kemudian membakar ban di depan gerbang DPR RI. Di sekitarnya, terlihat sejumlah orang berkerumun dan bertikai.
Bersamaan dengan itu, Ade Armando yang berada di lokasi tersebut pun diserang.
Dia didorong dan dipukuli hingga tersungkur ke aspal. Pakaian yang dikenakannya pun dilucuti.
Ade terkapar dengan kondisi tubuh penuh darah sampai akhirnya dievakuasi oleh personel kepolisian ke dalam kompleks parlemen, lalu dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
"Udah, udah, ini polisi!" teriak sejumlah orang yang membantu kepolisian mengevakuasi Ade Armando.
Baca juga: Jadi Korban Pengeroyokan, Ade Armando Disebut Sempat Dikepung Orang Tak Dikenal
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebutkan bahwa kondisi Ade Armando usai dikeroyok massa di depan Gedung DPR/MPR RI cukup memprihatinkan.
Menurut Fadil, dia mengalami luka serius di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Kondisi Ade Armando cukup memprihatinkan, beliau terluka di bagian kepala," kata Fadil kepada wartawan di Gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022).