JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) angkat bicara soal kericuhan yang terjadi saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Senin kemarin.
BEM SI menyatakan, kericuhan itu bukan dilakukan oleh mahasiswa, namun pihak luar yang menyusup.
"Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI, aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik," kata koordinator media BEM SI Luthfi Yusrizal kepada Kompas.com, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Update Demo 11 April di DPR: Kericuhan Pecah, Ade Armando Babak Belur
Luthfi mengatakan, aksi yang digelar mahasiswa kemarin dimulai pukul 12.00-15.30 WIB. Selama aksi berlangsung, suasana sangat kondusif.
Mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutannya dengan damai, mulai dari menolak wacana penundaan pemilu, mengkaji ulang UU Ibu Kota Negara baru, serta kritik terhadap naiknya harga bahan pokok.
Aspirasi BEM SI itu diterima langsung oleh pimpinan DPR RI, Sufmi Dasco , Rahmat Gobel dan Lodewijk didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Setelah aspirasi diterima dengan baik massa dari BEM SI membubarkan diri lalu kemudian mulai muncul keributan dan kerusuhan," kata Luthfi.
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok saat Hadiri Demo di Gedung DPR RI, BEM SI: Pelakunya Bukan Massa Kami
Jadi, Luthfi menegaskan kerusuhan itu bukan terjadi oleh massa BEM SI , tetapi oleh oknum provokator dan penyusup.
"Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup" tegas Luthfi
Luthfi menambahkan, kedepannya pihak BEM SI akan terus mengawal semua tuntutan yang mereka sampaikan sampai tuntas dilaksanakan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi saat itu, kerusuhan mulai terjadi pukul 15.27 WIB setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sumi Dasco, dan Lodewijk, masuk ke kompleks parlemen.
Saat keempatnya bergerak ke pintu kecil di sisi timur, dorongan massa terlihat bergerak mengikuti keempatnya yang dibarikade pengamanan polisi dua lapis.
Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Pastikan Aspirasi BEM SI Bakal Tersampaikan
Saat kerusuhan dimulai, aksi dorong dan lempar botol air terlihat datang dari sisi-sisi terluar massa, khususnya dari sisi barat, massa non-mahasiswa.
Tak berapa lama, terlihat massa mahasiswa dipaksa menarik diri ke arah barat, termasuk mobil komando.
Pukul 15.33 WIB, area depan gerbang DPR RI pun sudah dikuasai oleh mayoritas massa non-mahasiwa.
Di sana, terlihat massa bercelana seragam sekolah, bapak-bapak, sejumlah orang berpakaian ojek online, dan bahkan ibu-ibu berpakaian gamis yang sejak awal kerap berteriak-teriak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.