Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sebut Penembakan Gas Air Mata ke Massa Aksi 11 Maret untuk Selamatkan Ade Armando...

Kompas.com - 12/04/2022, 14:05 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut bahwa kepolisian terpaksa menembakan gas air mata saat awal terjadinya kericuhan aksi demonstrasi 11 Maret 2022 di depan Gedung DPR/MPR RI.

"Ada insiden yang mengharuskan kami melakukan tindakan-tindakan menembakkan gas air mata," ujar Fadil kepada wartawan, Senin (11/4/2022) malam di Gedung DPR/MPR RI.

Menurut Fadil, petugas terpaksa melakukan tindakan tersebut untuk menyelamantkan nyawa Dosen Universitas Indonesia Ade Armando yang tengah dikeroyok oleh massa aksi saat kericuhan terjadi.

Baca juga: Soal Ade Armando Dikeroyok, Djarot: Tindakan Brutal dan Pengecut

"Guna menyelamatkan nyawa saudara Ade Armando," kata Fadil.

Untuk diketahui, peristiwa itu bermula saat massa aksi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diminta bubar usai ditemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI, yakni Rachmat Gobel, Sumi Dasco dan Lodewijk.

Sebagian besar anggota kepolisian yang berjaga di depan gerbang pun ikut masuk ke area kompleks DPR RI mengikuti langkah Kapolri dan tiga wakil rakyat.

Baca juga: Warga Klender Disebut Terlibat Pengeroyokan Ade Armando Saat Demo, Ketua RT: Dia Sudah Tidak Tinggal di Sini

Tak lama kemudian, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh. Aksi saling dorong hingga melempar barang kemudian terjadi.

Massa yang mengenakan jas almamater mahasiswa akhirnya mundur ke arah timur Jalan Gatot Subroto.

Sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar botol plastik dan benda lainnya ke arah petugas.

Sekelompok remaja yang diduga polisi sebagai massa cair itu kemudian membakar ban di depan gerbang DPR RI. Di sekitarnya, terlihat sejumlah orang berkerumun dan bertikai.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok saat Hadiri Demo di Gedung DPR RI, BEM SI: Pelakunya Bukan Massa Kami

Bersamaan dengan itu, Ade Armando yang berada di lokasi tersebut pun diserang.

Dia didorong dan dipukuli hingga tersungkur ke aspal. Pakaian yang dikenakannya pun dilucuti.

Ade terkapar dengan kondisi tubuh penuh darah sampai akhirnya dievakuasi oleh personel kepolisian ke dalam kompleks parlemen, lalu dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

"Udah, udah, ini polisi!" teriak sejumlah orang yang membantu kepolisian mengevakuasi Ade Armando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com