Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Penyangga Gardu Listrik di Kampung Utan Tangsel Menjorok ke Tengah Jalan, Warga: Sering Bikin Kecelakaan

Kompas.com - 13/04/2022, 14:42 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebuah benda berbentuk kotak yang terbuat dari semen berukuran 1x1 meter berada di tengah Jalan WR Supratman, Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Meski letaknya agak di tepi jalan, tetapi pengendara yang melintas harus membelokkan kendaraan untuk menghindari kotak dari semen itu agar tidak tertabrak.

Warga setempat, Dani (53), bukan nama sebenarnya, menyatakan, benda tersebut merupakan bekas penyangga gardu listrik.

Baca juga: Kinder Joy Sudah Ditarik dari Minimarket di Kawasan Tangsel

Namun, setelah tiang listriknya sudah dirapikan ke pinggir dan sisa gardunya dibongkar, kotak dari semen tersebut masih belum disingkirkan.

"Sering kecelakaan. Kecelakaan orang nyebrang enggak ngelihat. Anak-anak bawa sepeda minggir ngehindarin (kotak semen) malah kena kendaraan lain, motor ngantuk katanya enggak liat, mobil juga nabrak," ujar Dani saat ditemui, Rabu (13/4/2022).

"Harusnya itu dibuang, orang kan kadang minta uang jasa jadi enggak ada yang inisiatif. Saya sih pengen itu dibuang, bahaya buat kecelakaan," lanjut dia.

Dani menuturkan, belum setahun gardu PLN itu dicopot. Bersamaan dengan itu, tiang-tiang listriknya juga dimundurkan ke bahu jalan.

"Itu bukan tong sampah, orang ngiranya tong sampah. Tatakan gardu dulunya. Gardu itu dulunya berdiri satu meter ditambah itu," kata dia.

Baca juga: Janjian Perang Sarung Jelang Sahur, 4 Remaja Diamankan di Pondok Aren Tangsel

Dani mengaku bahwa banyak warga lainnya yang juga komplain karena kotak semen itu belum juga dibongkar.

"Bukan saya saja, banyak orang pada komplain. Karena kejadiannya di situ terus. Membahayakan karena posisinya agak ke tengah jalan bukan di pinggir, kalau bisa bongkar semua," pungkas dia.

Warga lainnya, Bara (32) mengatakan, dudukan gardu listrik itu dulunya sejajar dengan tiang listrik.

Namun, tiang listrik tersebut sudah dirapikan ke pinggir jalan, di belakang trotoar. Tiang listrik yang dulunya dipenuhi kabel semrawut kini sudah rapi dan tidak mengganggu pengguna jalan.

"Iya benar, (kotak dari semen) mengganggu. Lihatnya ganggu, yang lain sudah plong, tiang listrik rapi, tinggal itu doang," ujar Bara 

Baca juga: 50 RPTRA di Jakarta Pusat Rusak karena Tidak Terawat Sejak Pandemi

Menurut dia, kotak dari semen itu tidak pernah difungsikan lagi.

Bara menilai, benda tersebut membahayakan pengguna jalan karena beberapa kali mengakibatkan kecelakaan. Terutama bagi warga yang tak mengetahui keberadaan benda yang menjorok ke tengah jalan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com