Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru Ngaji Iskandarsyah, Bangun Tempat Mengajar dengan Berutang, Kini Punya 90 Murid

Kompas.com - 14/04/2022, 04:00 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (11/4/2022) sore, seorang pria bernama Iskandarsyah tampak sedang beristirahat di sebuah ruangan beralas karpet biru di Jalan H Irin, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Pria yang akrab disapa Iskandar itu adalah seorang pedagang nasi goreng yang biasa mangkal di kawasan Karang Tengah 1, Lebak Bulus.

 

Namun, sore itu ia bukan sedang istirahat di sela berjualan, melainkan tengah menunggu murid-muridnya datang.

Selain berjualan nasi goreng, pria asal Pemalang, Jawa Tengah, ini sudah 19 tahun mengajar mengaji di kawasan Lebak Bulus.

"Selama Ramadhan saya ini berhenti berdagang. Buat makan saya serahin ke Allah. Saya fokus ibadah, dan ini menunggu murid-murid untuk berbuka puasa bersama," kata Iskandar saat ditemui di tempatnya mengajar mengaji.

Baca juga: BPOM Jakarta Sebut 98 Persen Takjil di Benhil Aman Dikonsumsi

Iskandar mengajar mengaji di majelis yang didirikannya, sebuah bangunan semipermanen bercat putih dan hijau dengan ukiran kaligrafi.

Bangunan tempat Iskandar mengajar ini tak besar, ukurannya tak lebih dari 300 meter persegi yang dibagi menjadi beberapa ruangan.

Di pintu depan terdapat tulisan yayasan pendidikan Islam bernama "Assyafa'at" dan Madrasah Diniyah Al-Fawwaz.

Lokasinya berada di dalam gang, berhadapan langsung dengan rumah kontrakan yang dihuni Iskandar.

Iskandar mendirikan majelis tersebut di atas lahan kosong yang ia sewa.

"Ini saya sewa Rp 15 juta per tahun. Total murid ada 90 orang dan guru empat orang termasuk saya. Ada beberapa ruangan di sini yang digunakan secara bergantian," kata Iskandar.

Baca juga: Kuota Mudik Gratis bagi Warga Kota Tangerang Capai 1.200 Kursi, Diberangkatkan 150 Orang Per Hari

Sehari-hari Iskandar mengajar mengaji dan ilmu agama Islam kepada murid-murid di ruangan itu. Waktu mengajar dari pagi hingga sore, sebelum ia berdagang pada malam hari.

Ilmu yang diajarkan kepada para murid merupakan ilmu yang didapatkan Iskandar semasa muda. Ia merupakan lulusan pondok pesantren di wilayah Jawa Timur.

Selama mengajar, Iskandar tak pernah mematok bayaran. Ia menerima berapa saja uang yang diberikan oleh orangtua para muridnya yang bukan hanya warga setempat.

"Paling Rp 20.000, kadang ada juga yang tidak bayar. Saya hanya berpatokan untuk memberi ilmu agar kalau saya sudah tidak ada, tapi ada yang membekas dan ditinggal," kata Iskandar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com