JAKARTA, KOMPAS.com - Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby (26) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, 11 April 2015 silam.
Pekerja seks komersial itu ditemukan tewas tanpa busana. Lehernya terjerat kabel, tubuhnya tertutup bed cover dan mulutnya disumpal.
Kecurigaan polisi pun langsung mengarah pada pelanggan Alfi. Buku catatan Alfi menjadi petunjuk penting.
Ibu beranak satu itu memang selalu mencatat nama dan jadwal kedatangan pelanggannya di buku catatan itu.
Polisi pun langsung mengerucutkan terduga pelaku pada pelanggan yang terakhir kali tercatat di buku tersebut.
Baca juga: Alfi Ditemukan Tewas Tanpa Busana dengan Leher Terikat Kabel
Ia adalah Muhammad Prio Santoso (25), yang memakai jasa Alfi pada 10 April malam, sehari sebelum Alfi ditemukan tak bernyawa.
Tak butuh waktu lama, Prio pun ditangkap jajaran kepolisian pada 15 April dini hari di rumahnya di Bogor.
Bapak satu anak itu langsung mengakui perbuatannya membunuh Tata Chubby alias Alfi.
Bunuh Alfi karena Disebut Bau Badan
Prio mengaku nekat membunuh Alfi karena sakit hati disebut bau badan.
Ia mengatakan, malam pembunuhan itu adalah kali kedua ia menggunakan jasa Alfi, yang dikenalnya melalui media sosial twitter.
Baca juga: Pembunuh Alfi Sering Merayu Lewat Twitter
Saat pertama kali kencan dengan Alfi, ia mengaku kecewa karena layanan yang ia dapat tidak sesuai yang dijanjikan.
Karena penasaran, ia pun kembali memakai jasa Alfi dengan harapan mendapat layanan lebih baik.
Usai bekerja di kawasan Kedoya, guru les privat ini langsung naik KRL menuju stasiun Tebet untuk menemui Alfi.
Namun ia kecewa karena sesampainya disana Alfi terus mengungkit masalah bau badan.