Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tahun Lalu, Tata Chubby Dibunuh karena Bilang Pelanggannya Bau Badan

Kompas.com - 18/04/2022, 09:03 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby (26) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, 11 April 2015 silam. 

Pekerja seks komersial itu ditemukan tewas tanpa busana. Lehernya terjerat kabel, tubuhnya tertutup bed cover dan mulutnya disumpal.  

Kecurigaan polisi pun langsung mengarah pada pelanggan Alfi. Buku catatan Alfi menjadi petunjuk penting. 

Ibu beranak satu itu memang selalu mencatat nama dan jadwal kedatangan pelanggannya di buku catatan itu.

Polisi pun langsung mengerucutkan terduga pelaku pada pelanggan yang terakhir kali tercatat di buku tersebut. 

Baca juga: Alfi Ditemukan Tewas Tanpa Busana dengan Leher Terikat Kabel

Ia adalah Muhammad Prio Santoso (25), yang memakai jasa Alfi pada 10 April malam, sehari sebelum Alfi ditemukan tak bernyawa.

 

Tak butuh waktu lama, Prio pun ditangkap jajaran kepolisian pada 15 April dini hari di rumahnya di Bogor.

Bapak satu anak itu langsung mengakui perbuatannya membunuh Tata Chubby alias Alfi.

Bunuh Alfi karena Disebut Bau Badan

Prio mengaku nekat membunuh Alfi karena sakit hati disebut bau badan.

Ia mengatakan, malam pembunuhan itu adalah kali kedua ia menggunakan jasa Alfi, yang dikenalnya melalui media sosial twitter. 

Baca juga: Pembunuh Alfi Sering Merayu Lewat Twitter

Saat pertama kali kencan dengan Alfi, ia mengaku kecewa karena layanan yang ia dapat tidak sesuai yang dijanjikan.

Karena penasaran, ia pun kembali memakai jasa Alfi dengan harapan mendapat layanan lebih baik.

Usai bekerja di kawasan Kedoya, guru les privat ini langsung naik KRL menuju stasiun Tebet untuk menemui Alfi.

Namun ia kecewa karena sesampainya disana Alfi terus mengungkit masalah bau badan. 

Baca juga: Alfi Dibunuh gara-gara Sebut Pelaku Bau Badan

Prio bahkan sempat disuruh mandi terlebih dulu oleh Alfi sebelum berhubungan intim. 

"Tetapi, waktu itu handuk yang dikasih basah, jadinya dikasih tisu. Saya enggak jadi mandi dulu," kata Prio, sehari usai ditangkap.

Alhasil, guru bimbingan belajar itu langsung berhubungan intim dengan Alfi. Sekitar 10-15 menit kemudian, Alfi mulai merasa terganggu dengan kondisi tubuh RS dan kembali mengungkit soal bau badan.

"Dia bilang, 'badan lu bau banget bikin gue mau pingsan'."

Prio pun mengaku langsung naik pitam setelah mendengar ejekan itu. Ia spontan mencekik leher Alfi.

Baca juga: Curhatan Alfi soal Pelanggan yang Bau Badan Diungkapkan Saksi di Sidang

 

Selanjutnya, Alfi mencoba melawan dan mengigit jari Prio. Itulah yang membuat amarah Prio makin menjadi.

Ia pun melilitkan kabel di leher dan menyumpal mulut Alfi dengan kaus kaki hingga Alfi meninggal.

Setelah itu, Prio pun mencuri barang-barang berharga milik Alfi, seperti laptop dan empat ponsel. "Kebetulan barang-barang itu ada di situ semua," ujar dia.

Tak ada yang curiga terjadi pembunuhan di kamar itu meski sempat terjadi kegaduhan. Aktivitas di rumah kos itu berjalan seperti biasa.

 

Saat kondisi kos sepi, Prio pun keluar dari kamar Alfi dan menguncinya dari luar. Baru sehari kemudian teman Alfi curiga karena ia tak kunjung keluar kamar dan juga tak bisa dihubungi, 

Saat pintu kamar kosnya dibuka secara paksa, Alfi pun sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Baca juga: Kunci Kamar Kos Alfi Ditemukan di Selokan Samping Stasiun Cawang

Penyesalan

Prio pun mengaku menyesal telah menghabisi nyawa Alfi. Saat membacakan pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 11 November 2015. Prio memohon agar dihukum seringan-ringannya.

"Agar saya bisa diberi kesempatan untuk hidup, agar diberi kesempatan berbakti kepada ibu saya. Istri saya sangat mengharapkan kembalinya saya," kata Prio.

Prio memang sudah beristri. Saat membunuh Alfi, sang istri bahkan sedang mengandung anaknya yang kedua. Sementara anak pertama Prio sudah berusia 8 tahun. 

Saat diciduk polisi, Prio pun sedang tidur dengan istrinya di rumah mereka di Bogor.

"Saya pamit dengan istri saya dan mencium keningnya saat saya diambil polisi," ujarnya.

Baca juga: Pembunuh Alfi Ditangkap Saat Sedang Tidur bersama Istrinya

Dalam pleidoinya itu, Prio kembali menegaskan tidak pernah merencanakan pembunuhan tersebut. Ia membunuh semata-mata karena luapan emosi akibat sikap dan ejekan Alfi.

"Saya kecewa karena almarhumah marah-marah, kemudian saya cekik korban. Saya tutup korban dengan bedcover agar korban tidak kedinginan," tuturnya.

Ia pun berjanji tak akan melakukan tindakan kriminal lagi apabila nantinya sudah bebas dari hukuman. 

16 Tahun Penjara

Dalam sidang putusan yang berlangsung pada 30 November 2015, Masjelis Hakim PN Jakarta Selatan pun menjatuhi vonis 16 tahun penjara.

Hakim menyatakan, Prio telah terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan dan pencurian.

"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan, menurut hukum, melakukan tindak pidana pembunuhan dan pencurian yang memberatkan. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Muhammad Prio Santoso dengan pidana penjara selama 16 tahun," kata hakim Nelson Sianturi, yang memimpin jalannya persidangan.

Baca juga: Hakim Sebut Perbuatan Pembunuh Alfi Sadis

Vonis dari majelis ini lebih ringan dua tahun dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Sebab, jaksa sebelumnya telah menuntut Prio dengan hukuman 18 tahun penjara.

Selain menjatuhkan vonis lebih ringan, hakim juga menggugurkan dua pasal yang dikenakan jaksa.

Hakim menyatakan, Prio tidak terbukti bersalah melanggar Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan yang diikuti atau didahului dengan perbuatan atau tindak pidana lain.

Baca juga: Akui Bunuh Alfi, Ini Pembelaan Terdakwa Prio

 

Terdakwa juga, menurut hakim, tidak terbukti bersalah melanggar Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan seperti yang dituduhkan jaksa.

Namun, hakim menilai Prio terbukti melanggar Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 363 KUHP tentang pencurian.

Menurut majelis hakim, perbuatan Prio telah memenuhi unsur menghilangkan nyawa orang lain dan melakukan pencurian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com