Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Lapak Pemulung, Warga Sebut Lahan di Pancoran Buntu II Pernah Jadi Sarang Penyamun

Kompas.com - 18/04/2022, 14:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah lahan di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan yang kini bersengketa bukan hanya dijadikan tempat tinggal semipermanen dan lapak pemulung, teapi juga pernah dijadikan sebagai kafe.

Sebagai informasi, lahan di Pancoran Buntu II itu bersengketa antara warga dengan PT Pertamina yang mengeklaim kawasan.

Hingga kini, masih ada sejumlah warga yang tinggal di 23 bangunan di lahan Pancoran Buntu II.

Baca juga: Cerita Warga Soal Polemik Sengketa Lahan Pancoran Buntu, Berawal dari 2 Orang yang Mengaku Ahli Waris

Salah satu eks warga Pancoran Buntu II, Cucu mengemukakan, sejumlah kafe yang pernah didirikan itu tak seperti rumah makan pada umumnya, tetapi nampak banyak wanita di sana.

"Di depan ada kafe dangdut. Kafe itu banyak cewek nakal. Banyak yang datang dari mulai pemulung sampai pengusaha, ibaratnya pengusaha pemulung," kata Cucu saat dikonfirmasi pada Senin (18/4/2022).

Cucu menambahkan, lokasi Pancoran Buntu II saat itu bagaikan sarang penyamun dengan banyak kasus, salah satunya pernah ada penangkapan seorang yang diduga terkait penyalahgunaan narkoba.

"Benar-benar sarang penyamun. Sampai penangkapan narkoba juga banyak. Terakhir di kafe itu ada yang ribut karena habis minum ribut pukul-pukulan," ucap Cucu.

Cucu tak menampik bahwa kafe di Pancoran Buntu II itu kerap dirazia oleh aparat gabungan, baik Polri dan TNI serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Baca juga: Warga yang Masih Duduki Lahan di Pancoran Buntu II Ditawari Pindah ke Rusun

Namun, setelah razia, lokasi tersebut kembali dibuka.

"Habis dirazia, tutup. Abis itu buka lagi. Terus begitu. Tapi Pemulung yang hidupnya normal, sebenarnya juga ada," ucap Cucu.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) turun tangan menyelesaikan polemik sengketa lahan tersebut.

Pemkot Jaksel mempertemukan warga Pancoran Buntu II dengan PT Pertamina, dan juga jaksa pengacara negara pada 24 Maret 2022 lalu.

"Kami melakukan sosialisasi terhadap tanah negara. Lengkap, ada pihak Pertamina, Satpol PP Provinsi. Kami undang sesuai dengan nama-nama 23 (warga Pancoran Buntu II)," ujar Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan Mahludin.

Baca juga: Cerita Mantan Warga Pancoran Buntu II, Rela Pindah Usai Lihat Bukti Kepemilikan Lahan Pertamina

Namun, hanya tiga orang yang hadir pada pertemuan itu.

Saat itu, dua di antaranya kembali pulang, sedangkan satu warga memberikan surat penolakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com