Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria di Bekasi Diduga Bunuh Diri dengan Minum Cairan Pembersih Lantai

Kompas.com - 18/04/2022, 16:36 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria asal Kebumen berinisial K (35) yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja salon ditemukan tewas di Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Ia diduga menenggak cairan pembersih lantai pada Senin (18/4/2022).

Saksi sekaligus teman kerja korban yakni OM (32) mengatakan bahwa penemuan jasad K berawal ketika ia curiga dengan ketidakhadiran korban di tempat bekerja.

Baca juga: Polda Metro Jaya Pastikan Tidak Ada Penyekatan Saat Arus Mudik Lebaran 2022

"Tadinya kan biasa dia masuk jam 10.00 WIB, nah sampai jam 11. 00 belum datang juga. Hari ini niatnya saya mau menengok," kata OM kepada Kompas.com di lokasi, Senin (18/4/2022).

Ketika datang ke kontrakan milik korban, OM terkejut melihat korban sudah terlungkup dengan satu botol cairan pembersih lantai tepat di samping jasadnya.

"Sampai di tempat kejadian perkara (TKP) pintu sudah terbuka terus motornya sudah di luar. Keadaannya sudah seperti ini " imbuh OM.

Sebelum ditemukan tidak bernyawa, kepada OM, korban juga sempat mengeluh mengalami sakit di lambungnya dan mengalami sakit batuk yang tidak berhenti.

"Memang kalau sakit, dia tadinya lambung. Nah, belakangan ini dia batuk enggak berhenti-henti," lanjut OM.

Baca juga: Cerita Penumpang di Terminal Jatijajar, Mudik Lebih Awal agar Dapat Tiket Murah

Diwawancara terpisah di TKP, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bekasi Utara Iptu Haryono membenarkan dugaan bahwa korban tewas akibat meminum cairan pembersih lantai.

"Sesuai yang diketemukan, bahwa almarhum ini ditemukan meninggal karena disampingnya ada cairan pembersih lantai," kata Haryono.

Jasad korban selanjutnya akan langsung dibawa ke kampung halamannya di Kebumen Jawa Tengah untuk kemudian langsung dikebumikan.

"Selanjutnya jenazah akan dibawa ke kampung halamannya di Kebumen dan tidak akan melalui proses otopsi," tutup Haryono.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Baca juga: Wagub DKI Perbolehkan ASN Jakarta Mudik, asalkan Patuhi Aturan

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com