Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Pengaduan Masih Dibuka, Pekerja di Tangerang yang THR-nya Bermasalah Diminta Segera Lapor

Kompas.com - 18/04/2022, 22:25 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Ketenagkerjaan (Disnaker) Kota Tangerang meminta para pekerja agar segera melapor jika memiliki masalah dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri mereka.

Sebagaimana diketahui, Disnaker Kota Tangerang masih membuka posko pengaduan pembayaran THR hingga 29 April 2022.

Posko itu tersedia di kantor Sekretariat Disnaker Kota Tangerang, Jalan Prancis Kemerdekaan Nomor 1, Cikokol, Kota Tangerang.

"Buat teman-teman, para buruh, yang memang bermasalah dengan pembayaran THR yang tak sesuai dengan regulasi, kami persilakan untuk datang ke kantor Disnaker, melapor ke posko permasalahan penanganan THR," papar Kepala Disnaker Kota Tangerang Ujang Hendra Gunawan, saat dihubungi, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Pemkot Tangsel Isyaratkan Gelar Open House Saat Lebaran Tahun Ini

Sementara itu, dia berharap bahwa perusahaan di Kota Tangerang bisa membayarkan THR kepada para karyawannya sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Untuk perusahaan, semoga dapat memberikan THR sesuai dengan regulasi dan Permenaker (Peraturan Menteri Ketenagakerjaan), yang sudah disampaikan surat edarannya," urai Ujang.

Dia menambahkan, posko pengaduan THR itu sudah tersedia sejak 13 April 2022.

Dalam kesempatan itu, Ujang belum mengungkapkan berapa jumlah pekerja yang sudah melapor ke posko pengaduan tersebut.

Namun, menurut dia, hanya sedikit pekerja yang bakal melapor ke posko pengaduan itu.

Sebab, Ujang berkaca pada jumlah pekerja yang melaporkan permasalahan THR mereka pada 2021.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Izinkan ASN Mudik, tapi Tidak Boleh Pakai Mobil Dinas

"Belum dicek untuk itunya (jumlah pekerja yang tahun 2022 melapor), nanti saya cek. Biasanya dikit sih," sebutnya.

Pada 2021, hanya ada 21 laporan yang diterima Disnaker Kota Tangerang soal pembayaran THR.

Satu laporan tak hanya terdiri dari satu orang. Terdapat satu laporan yang terdiri dari beberapa pekerja.

Di sisi lain, ada satu laporan yang terdiri dari satu pekerja.

"Tahun lalu saja hanya ada 21 laporan. 21 laporan ya, bukan orang. Kan ada yang per orangan, ada yang memang dilaporkannya kelompok," tutur Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com