TANGERANG, KOMPAS.com - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta tengah menyiapkan diri untuk memfasilitasi mudik Lebaran 2022.
Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi berujar, salah satu langkah yang dipersiapkan menjelang periode mudik adalah pengaktifan kembali Sub Terminal 1A.
Sub Terminal 1A kembali diaktifkan untuk mengantisipasi jumlah penumpang pesawat melonjak saat periode mudik Lebaran.
"Kami untuk mengantisipasi (lonjakan penumpang mudik), Sub Terminal 1A sedang dioperasikan dan sekarang beberapa airline sudah dioperasikan di sana," ujar Holik kepada awak media, Selasa (19/4/2022).
Katanya, pengaktifan kembali terminal itu juga untuk mengurai kepadatan di Terminal 2.
Holik menuturkan, maskapai yang kini beroperasi di Sub Terminal 1A adalah Super Air Jet, Sriwijaya Air, Nam Air, Air Asia, dan Airfast.
Menurut dia, beban di Terminal 2 dan 3 di Bandara Soekarno-Hatta kini berkurang setelah Sub Terminal 1A diaktifkan.
"Kami memindahkan sekitar 15.000 penumpang per harinya ke Sub Terminal 1A," ujarnya.
"Harapannya, (langkah) antisipasi arus mudik ini dapat memberikan kenyamanan penumpang, baik itu di terminalnya ataupun di parkirannya," sambung Holik.
Baca juga: Penumpang Usia di Bawah 18 Tahun dari Bandara Soekarno-Hatta Masih Wajib Bawa Hasil Tes Covid-19
Holik memperkirakan bahwa puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta bakal terjadi pada 28-30 April 2022.
Jumlah pergerakan penumpang yang berangkat dan tiba diprediksi mencapai 140.000 orang pada periode puncak arus mudik tersebut.
"Kalau sekarang masih di rata-rata 80.000-an (penumpang) per harinya. Prediksinya bisa sampai 120.000-140.000 penumpang di antara tiga hari itu," ujarnya.
Holik menyatakan, lonjakan penumpang yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta disebabkan oleh diizinkannya mudik Lebaran oleh pemerintah.
Baca juga: Ratusan Ribu Penumpang Diprediksi Padati Bandara Soekarno-Hatta Saat Puncak Arus Mudik Lebaran
Selain itu, penyesuaian syarat soal kewajiban membawa hasil tes Covid-19 juga menjadi penyebab jumlah penumpang melonjak.
"Kalau untuk kesehatan sendiri saat ini tidak perlu menunjukan hasil PCR (atau antigen) itu kan kalau sudah booster tidak wajib," sebut dia.
"Artinya menjadi lebih mempermudah penumpang untuk menjalani perjalanan udara," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.