Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Terminal Bayangan Masih Jadi Primadona Sejumlah Penumpang meski Terminal Resmi Sudah Bersolek...

Kompas.com - 20/04/2022, 09:07 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal tidak resmi atau biasa disebut terminal bayangan diduga masih diminati warga untuk menumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Erwansyah mengatakan, bus-bus yang beroperasi di terminal bayangan memiliki pelanggannya tetap.

"Bus di terminal bayangan rata-rata juga sudah punya penumpang tetap. Mereka punya pelanggannya sendiri, karena masyarakat itu biasanya kalau suka satu PO, bakal naik itu terus," kata Erwansyah saat dihubungi wartawan, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Sudin Perhubungan Jakbar Pantau 14 Terminal Bayangan Jelang Arus Mudik Lebaran

Padahal, menurut dia, naik bus dari terminal bayangan cukup merugikan penumpang. Selain bus belum tentu layak beroperasi, harga tiket di terminal bayangan juga bisa naik dan turun tanpa terpantau pemerintah.

Menurutnya, alasan penumpang lebih memilih terminal bayangan dibandingkan terminal resmi adalah karena lokasi terminal bayangan yang dinilai lebih dekat dari rumah.

"Penumpang kan rata-rata mau yang praktis saja, cari yang dekat dari rumah. Masyarakat mau yang dekat dari rumah, makanya memilih terminal bayangan," kata Erwansyah.

Baca juga: Pengelola Terminal Lebak Bulus Bakal Awasi Bus yang Angkut Penumpang Mudik di luar Trayek

Selain itu, Erwansyah juga menyoroti tingkat kepercayaan masyarakat kepada citra terminal resmi.

"Dahulu terminal citranya itu kurang bagus. Misalkan banyak calo, fasilitas juga ada yang masih kurang bagus seperti toilet dan ruang tunggu. Meskipun saat ini sudah berbenah menjadi lebih baik, namun citra di masyatakat masih melekat," ujar Erwansyah.

Padahal, lanjut dia, pemerintah dan pengelola terminal sudah sejak lama berbenah dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan untuk penumpang di terminal resmi.

"Sekarang sudah berbenah. Sekarang calo sudah tidak ada, tarik-menarik juga tidak ada. Fasilitas juga semakin baik, semakin nyaman. Memang harus pelan-pelan kita benahi bersama," kata Erwansyah.

Terminal resmi berbenah

Salah satu terminal resmi di kawasan Jakarta Barat yaitu Terminal Kalideres.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen juga menyoroti masyarakat yang masih gemar naik bus dari terminal bayangan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menumpang bus dari terminal resmi demi keselamatan dan keamanan penumpang," kata Revi saat dihubungi terpisah, Selasa.

Revi mengatakan, terminal-terminal resmi saat ini terus berbenah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan calon penumpang.

Baca juga: Meski Harga Naik 2 Kali Lipat, Tiket Bus di Terminal Pulogebang Ludes Terjual Saat Arus Mudik Lebaran

Di Terminal Kalideres misalnya, fasilitas ruang tunggu semakin dibuat nyaman dengan menyediakan fasilitas toilet, tempat makan, mushola, hingga fasilitas kesehatan.

"Selama masa angkutan Lebaran, kami menyediakan fasilitas kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan pengemudi, penumpang, layanan tes antigen, hingga tempat vaksinasi Covid-19," jelas Revi.

Selain itu, Revi juga memastikan bahwa setiap bus yamg beroperasi di Terminal Kalideres sudah diuji kelayakannya.

"Sejak awal Ramadhan kami lakukam ramp check pada 30 armada setiap harinya. Mulai 25 April 2022, pengecekan akan dilakukan selama 24 jam guna memastikan kelayakan operasional bus," jelas Revi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com