Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Terobos Palang Pintu, Ini Pengakuan Pengemudi Mobil yang Tertabrak KRL di Depok

Kompas.com - 21/04/2022, 06:28 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Yasin, pengemudi mobil bernomor polisi nomor B 1563 NYZ yang tertabrak kereta rel listrik (KRL) commuter line di Depok, Rabu (20/4/2022) pagi, membantah bahwa dirinya menerobos palang pintu KRL. 

Ia menegaskan saat kejadian itu palang pintu di perlintasan sebidang Jalan Rawa Geni belum diturunkan.

"Saat hendak melewati pintu perlintasan kereta api Rawageni, saya palang perlintasan tidak ditutup. Jadi saya tidak menerobos palang pintu perlintasan," kata Ahmad dilansir dari Warta Kota, Kamis (21/4/2022). 

Ahmad pun mengaku baru pertama kali melewati perlintasan sebidang itu.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Fantastis Citayam ini hendak berangkat menuju SMP Negeri 83 Jakarta untuk menjadi juri Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) untuk tingkat SMA/SMK se-Jakarta Selatan.

Karena tidak hapal jalan, ia yang saat itu berkendara sendirian menggunakan bantuan google maps dan diarahkan melewati perlintasan sebidang di Jalan Rawa Geni. 

Ahmad mengakui sempat mendengar peringatan petugas sesaaat sebelum mobilnya dihantam kereta. Meski demikian, ia mengaku tak lagi sempat untuk menghindar karena sebagian mobilnya sudah berada di atas rel.

"Saat saya maju, petugas sempat teriak 'kereta pak, kereta pak', tetapi dalam kondisi palang pintu terbuka," tutur Ahmad.

Baca juga: Mobil Tertabrak KRL di Depok, Penjaga Palang Pintu: Saya Teriak Awas, Sopir Main Lewat Aja...

Begitu mau belok kiri, Ahmad melihat kepala kereta sudah berada sejauh sekira 10 meter.

"Saya pun pasrah dan mengucapkan takbir 'Allahuakbar, Allahuakbar' sambil menutup muka. Saya buka mata langsung teriak Alhumdilalah ya Allah, saya selamat," papar Ahmad.

Ahmad selamat meskipun mobil Honda Mobilio yang dikendarainya rusak parah usai tertabrak KRL KA 1077 (Bogor-Jakarta Kota).

Mobil berkelir putih itu terseret sekitar 10 meter dan terjepit di antara gerbong kereta dengan pagar pembatas. 

Ahmad pun keluar dari mobilnya dengan melompat lewat bagian depan yang kacanya sudah bolong.

"Saya kemudian melompat lewat pagar karena takut mobil terbakar. Setelah itu, saya duduk sebentar di pinggir jalan," ucapnya.

Baca juga: Pengendara Mobil yang Tertabrak KRL: Saya Tidak Kabur

Saat sedang menenangkan diri di pinggir jalan, kakak kandungnya lewat. Ahmad pun minta diantar ke pondok pesantren. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com