JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa kios rumah makan kaki lima berjejer di seberang Flyover Senen, Jakarta Pusat.
Mereka menjual makanan senada, makanan khas Minang yaitu nasi kapau.
Lauk seperti gulai tambusu, ayam pop, rendang, hingga sop iga terhidang lengkap. Tidak lupa lamang tapai dan bubur kampiun.
"Food Street Kramat", tulisan besar terpampang di atas kios, dihiasi ijuk melengkung dan runcing ke atas khas atap Rumah Gadang.
Baca juga: Berburu Takjil di Jantung Kota Sektor 12 BSD, Cocok untuk Ngabuburit
Sore hari pada bulan Ramadhan, para pembeli tampak mulai berdatangan ke Sentra Nasi Kapau yang berada di Jalan Kramat Raya itu. Mereka membeli hidangan buka puasa.
Tidak ada sumber yang pasti kapan sentra masakan khas Sumatera Barat itu berdiri.
Namun, sentra itu diresmikan pada akhir Mei 2017 oleh Djarot Saiful Hidayat yang saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta.
Diyakini, sentra nasi kapau itu sudah ada di Kramat Raya pada medio 1970-an.
"Kalau penjual dulu sudah ada pada 1970-an," ujar salah satu penjual nasi kapau di Kramat Raya, Susi (49), saat ditemui di lokasi, Rabu (20/4/2022).
Menurut Susi, tidak ada sentra nasi kapau lain di Jakarta selain di Kramat Raya.
"Di Jakarta, sentra nasi kapau selain di sini di mana? Enggak ada kan? Di sini sudah lama berdiri," kata Susi.
Di kedainya, menu gulai tambusu, sop iga, hingga kikil menjadi yang favorit. Harga makanan mulai dari Rp 18.000 hingga Rp 45.000.
Baca juga: Ngabuburit Irit di Taman Kota Waduk Pluit...
Selama Ramadhan, Susi berjualan dari pukul 11.00 hingga azan subuh, sedangkan hari biasa buka pukul 09.00 sampai 23.00 WIB.
"Pokoknya kalau Sabtu atau Minggu itu ramai banget," ujar Susi.