DEPOK, KOMPAS.com - Pengemudi Mobilio bernomor polisi B 1563 NYZ, Ahmad Yasin, yang terlibat kecelakaan dengan kereta rel listrik (KRL) di pelintasan sebidang Jalan Rawa Geni, Ratujaya, Cipayung, Depok, pada Rabu (20/4/2022), meminta maaf.
Ahmad mengaku salah lantaran tak mendahulukan perjalanan kereta saat hendak menyeberang pelintasan sebidang tersebut.
Menurutnya, saat itu ia tengah terburu-buru agar sampai tepat waktu di lokasi perlombaan MTQ di daerah Jakarta Selatan.
"Memang saya akui, saya berangkat terburu-buru, karena jam 08.00 WIB saya harus sudah di lokasi tempat lomba MTQ tingkat sekolah," kata Ahmad, Rabu.
Atas kejadian tersebut, Ahmad meminta maaf kepada masyarakat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena telah membuat perjalanan KRL terganggu.
"Oleh karenanya, pertama kali saya mengucapkan permohonan maaf kepada semua, dan terima kasih atas support serta doanya," ucap pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Fantastis itu.
Di sisi lain, Ahmad bersyukur bisa selamat dari kecelakaan yang dapat merenggut nyawanya itu.
"Alhamdulillah saya sehat dan selamat, walaupun dilihat kondisi mobilnya kemungkinan tidak bisa selamat," kata dia.
Baca juga: Bantah Terobos Palang Pintu, Ini Pengakuan Pengemudi Mobil yang Tertabrak KRL di Depok
Seperti diketahui, mobil yang dikemudikan Ahmad tertabrak KRL sekitar pukul 06.45 WIB.
Akibatnya, mobil tersebut mengalami ringsek hingga terseret sekitar 10 meter dari pintu pelintasan KRL.
Penjaga palang pintu pelintasan KRL Endi Rais mengatakan, saat itu palang pintu pelintasan sudah setengah tertutup, tetapi pengemudi tersebut memaksa menerobos.
"Pas mobil sudah mau naik, saya sudah setop, (teriak) 'awas-awas', saya bilang gitu, tapi dia (sopir) main masuk (lewat) aja bawa mobil," kata Endi.
Baca juga: Pengemudi Mobil yang Tertabrak KRL di Depok Sempat Dengar Peringatan Petugas, tapi...
Endi menuturkan, dia telah memberi tahu pengemudi mobil bahwa ada kereta yang mau melintas dari arah Bogor menuju Jakarta.
Namun, pengemudi tak mengindahkan seruan petugas.
"Mobil dari arah Depok mau ke arah Jalan Rawa Geni, mungkin kaca ketutup, dia jadi enggak dengar, dia main masuk aja berbarengan kereta masuk jadinya kehantam," ujar Endi.
Baca juga: KAI Tuntut Pengemudi Mobil yang Terobos Palang Pintu hingga Tertabrak KRL di Depok
Sementara itu, Ahmad membantah menerobos palang pintu. Menurut Ahmad, saat itu palang pintu terbuka. Ahmad melintasi palang pintu tersebut mengikuti arahan Google Maps.
"Saat membuka maps, mengarahkan ke arah yang lebih dekat, saya lewati berapa puluh meter, karena maps-nya lebih dekat lewat situ. Ketika putar balik, palang pintu terbuka," terang Ahmad.
Sesampainya di bibir pelintasan kereta, kata Ahmad, dia diberi peringatan oleh petugas di pintu pelintasan. Akan tetapi, Ahmad sudah tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut.
"Ada petugasnya, begitu lihat saya, dia teriak 'kereta-kereta'. Saya sudah tidak bisa menyelamatkan diri dan pasrah saja. Lihat ke kiri sudah ada kepala kereta," ujar Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.