Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang dari Bogor ke Gedung DPR demi Ikut Demo, Emak-emak: Kita yang Waras Harus Terjun Langsung

Kompas.com - 21/04/2022, 17:34 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ibu-ibu datang dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Unjuk rasa di depan gedung tersebut diketahui digelar elemen mahasiswa dan buruh.

Ki (48), salah satu ibu-ibu dari Bogor tersebut, mengaku mengikuti unjuk rasa untuk mendukung tuntutan para mahasiswa dan buruh.

Baca juga: Situasi Demo Mahasiswa 21 April Pukul 17.00: Mahasiswa Mundur ke Bundaran Patung Kuda

"Karena memang perlu reformasi sebenarnya karena reformasi yang sekarang sudah kebablasan. Sekarang kita-kita yang waras, kita harus terjun langsung," kata Ki saat ditemui, Kamis.

Dia menuturkan, beberapa tuntutan yang juga didukung olehnya adalah soal penurunan harga minyak goreng dan sejumlah kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Masalah outsourcing yang di Omnibus Law juga. Karena anak-anak muda sekarang kayak enggak punya harapan. Setiap bulan dia was-was diputus kerja. Menurut saya itu harus dihilangkan," kata dia.

Dari Bogor, Ki bersama tiga emak-emak lain menumpang kereta. Mereka turun di Stasiun Cawang dan menggunakan layanan taksi online menuju Gedung DPR/MPR.

Ki menegaskan, dirinya bukanlah massa bayaran. Ia dan rekan-rekannya menggunakan uang pribadi untuk menuju ke Jakarta.

Baca juga: Pakai Baju Adat Layaknya Kartini Saat Demo di Gedung DPR/MPR, Massa Aksi: Perjuangan itu Susah

"Saya bukan massa bayaran, ini pakai uang pribadi. Kita berangkat dari rumah jam 09.00 WIB, kita sampai sini jam 11.00 WIB," ujar Ki.

Hingga saat ini, unjuk rasa yang berlangsung tergolong kondusif.

Massa buruh berorasi dengan berapi-api. Massa mahasiswa pun tak kalah menyuarakan tuntutan mereka.

Adapun massa buruh yang tergabung dalan unjuk rasa ini berasal dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).

Sementara itu, massa mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).

Baca juga: Situasi Demo Mahasiswa 21 April Pukul 16.00: Pria Diduga Provokator Ditangkap dan Jalan Mulai Ditutup

Sementara itu, kepolisian kini bersiaga dari sisi luar dan dalam pagar gedung parlemen tersebut.

Sedikitnya ada 10 tuntutan yang akan disampaikan oleh elemen buruh dan mahasiswa dalam aksi demo 21 April 2022.

Adapun aksi ini digelar bersamaan dengan demonstrasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, yang dilaksanakan oleh Aliansi BEM SI Kerakyatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com