Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Emak-emak Ikut Demo di DPR, Tuntut Jokowi Mundur seperti Soeharto

Kompas.com - 22/04/2022, 05:45 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah emak-emak ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa dan buruh di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (22/4/2022).

Mereka menuntut Presiden Joko Widodo untuk secara legawa mundur dari jabatannya. 

"Yang terpenting, Bapak Jokowi semoga legawa seperti Soeharto (Presiden ke-2 RI). Penginnya seperti itu karena udah enggak bener pemerintahan ini. Makin banyak kegaduhan yang ada di pemerintahan," kata Ki, seorang emak warga Kabupaten Bogor.

Baca juga: Tuntut Jokowi Mundur dari Jabatannya Sekarang, Emak-emak: Semoga Legawa seperti Soeharto

Saat ditanya apakah yang dimaksud adalah Jokowi mundur pada tahun 2024 sesuai masa jabatannya, Ki membantah hal tersebut. Ia meminta Jokowi mundur saat ini juga.

"Oh, iya, dong sekarang. Masa mau nanti? Mau nanti 2024 gitu, dia (Jokowi) turun? Ya sama juga bohong. Kita menuntut legowo-lah Pak Jokowi turun," ucap Ki.

Dia menilai, Jokowi merupakan sosok presiden yang baik. Namun, menteri-menterinya kurang berkoordinasi. Dalam kesempatan itu, Ki tak mengungkapkan maksud dari menteri-menteri yang kurang berkoordinasi tersebut.

"Sebenarnya, menurut saya pribadi, Jokowi baik. Tapi di samping-sampingnya itu lho, menteri-menterinya kurang koordinasi," sebutnya.

Baca juga: Demo 21 April Diklaim Kondusif, Polda Metro Jaya: Terima Kasih Mahasiswa dan Elemen Buruh

Datang dari Bogor Naik KRL

Ki datang ke gedung parlemen bersama ketiga temannya yang semuanya emak-emak dengan menaiki KRL. Mereka turun di Stasiun Cawang dan menggunakan layanan taksi online menuju Gedung DPR/MPR.

Mereka mengakui bukanlah bagian dari mahasiswa ataupun buruh, melainkan mendukung aksi unjuk rasa yang dilakukan dua elemen tersebut. 

"Karena memang perlu reformasi sebenarnya karena reformasi yang sekarang sudah kebablasan. Sekarang kita-kita yang waras, kita harus terjun langsung," kata Ki.

Baca juga: Datang dari Bogor ke Gedung DPR demi Ikut Demo, Emak-emak: Kita yang Waras Harus Terjun Langsung

Dia menuturkan, beberapa tuntutan yang juga didukung olehnya adalah soal penurunan harga minyak goreng dan sejumlah kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Masalah outsourcing yang di Omnibus Law juga. Karena anak-anak muda sekarang kayak enggak punya harapan. Setiap bulan dia waswas diputus kerja. Menurut saya, itu harus dihilangkan," kata dia.

Ki menegaskan, dirinya bukanlah massa bayaran. Ia dan rekan-rekannya menggunakan uang pribadi untuk menuju ke Jakarta.

"Saya bukan massa bayaran, ini pakai uang pribadi. Kita berangkat dari rumah jam 09.00 WIB, kita sampai sini jam 11.00 WIB," ujar Ki.

Baca juga: Sejumlah Orang Ditangkap Saat Demo di Patung Kuda, Polda Metro: Khawatir Picu Kerusuhan...

Mahasiswa dan Buruh Tak Tuntut Jokowi Mundur

Meski mengaku mendukung aksi yang dilakukan massa aksi, sebenarnya tuntutan yang disampaikan Ki dan rekan-rekannya melenceng dari tujuan mahasiswa dan buruh menggelar aksi hari itu. 

Sebab, elemen mahasiswa dan buruh tak menyampaikan tuntutan agar Jokowi turun dari jabatan. 

Kelompok mahasiswa dan buruh hanya menyampaikan sejumlah kritik terhadap pemerintah  terkait sejumlah isu, seperti wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

Baca juga: Mahasiswa Akan Terus Bersuara Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden sampai Jokowi Lengser

Beikut isi tuntutan yang disuarakan para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan:

  1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
  2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.
  3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.
  4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.
  5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.
  6. Wujudkan reforma agraria sejati.
  7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.

Baca juga: Khawatir Jokowi Ingkar Janji, Alasan Mahasiswa Masih Kawal Isu Perpanjangan Jabatan Presiden

Adapun tuntutan buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) adalah sebagai berikut: 

  1. Hentikan pembahasan UU Cipta Kerja inkonstitusional dan hentikan upaya revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
  2. Hentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat dan tuntaskan pelanggaran HAM.
  3. Turunkan harga BBM, minyak goreng, PDAM, listrik, pupuk, PPN, dan tol.
  4. Tangkap, adili, penjarakan, dan miskinkan seluruh pelaku koruptor.
  5. Redistribusi kekayaan nasional (berikan jaminan sosial atas pendidikan, kesehatan, rumah, fasilitas publik, dan makan gratis untuk masyarakat).
  6. Sahkan UU PRT dan berikan perlindungan bagi buruh migran.
  7. Wujudkan reforma agraria sejati dan hentikan perampasan sumber-sumber agraria.
  8. Tolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
  9. Berikan akses partisipasi publik seluas-luasnya dalam rencana revisi UU Sisdiknas.
  10. Tolak revisi UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja.

Baca juga: Tak Hanya Mahasiswa, Buruh Juga Gelar Demo di Depan Gedung DPR/MPR Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com