JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan KRL dan mobil pribadi di Depok, pada Rabu (20/4/2022) lalu berdampak masif pada terganggunya jadwal perjalalanan KRL Commuter Line.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne menjelaskan, ada 376 jadwal perjalanan KRL terlambat setelah KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi sebanyak 24 jadwal perjalanan KRL.
”Kelambatan tertinggi 75 menit dan rata-rata kelambatan sampai 58 menit," kata Anne dilansir dari Kompas.id, Jumat (22/4/2022).
Parahnya lagi, kecelakaan itu terjadi pada jam berangkat kerja dimana pengguna KRL sedang ramai-ramainya. Akibatnya, aktivitas puluhan ribu orang yang tengah menggunakan KRL saat itu menjadi terganggu.
"Kejadian (kecelakaan) tersebut menyebabkan terhambatnya aktivitas hampir 89.000 lebih pengguna KRL karena kejadian terjadi pada jam sibuk,” kata Anne.
KAI Commuter pun memohon maaf kepada pengguna jasa atas keterlambatan yang terjadi selama proses evakuasi.
”Kami harus memastikan prasarana dan sarana harus aman untuk kembali dioperasikan. Saat ini KRL yang tertemper (KRL KA 1077) sedang dilakukan perawatan di dipo agar kembali dapat dioperasikan,” ujar Anne.
Baca juga: Pengemudi Mobil yang Tertabrak KRL di Depok Sempat Dengar Peringatan Petugas, tapi...
Kecelakaan yang melibatkan KRL jurusan Bogor-Jakarta Kota dan mobil pribadi itu tepatnya terjadi di pelintasan sebidang Jalan Rawa Geni, Cipayung, Depok.
Mobil bernomor polisi nomor B 1563 NYZ tertabrak KRL hingga terseret 10 meter. Mobil itu rusak parah dan terjerpit diantara gerbong KRL dan gerbang pembatas ke jalan raya.
Namun sang pengemudi mobil bernama Ahmad Yasin selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Ahmad menegaskan ia tidak menerobos palang pintu karena saat kejadian palang pintu KRL belum diturunkan.
"Saat hendak melewati pintu perlintasan kereta api Rawageni, saya (lihat) palang perlintasan tidak ditutup. Jadi saya tidak menerobos palang pintu perlintasan," kata Ahmad dilansir dari Warta Kota, Kamis (21/4/2022).
Baca juga: Warga Keluhkan Penutupan Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Imbas Kecelakaan Mobil dan KRL
Ahmad mengakui sempat mendengar peringatan petugas sesaaat sebelum mobilnya dihantam kereta. Meski demikian, ia mengaku tak lagi sempat untuk menghindar karena sebagian mobilnya sudah berada di atas rel.
"Saat saya maju, petugas sempat teriak 'kereta pak, kereta pak', tetapi dalam kondisi palang pintu terbuka," tutur Ahmad.
Sementara itu, penjaga palang pintu pelintasan KRL di Jalan Rawa Geni, Endi Rais mengatakan, saat kejadian itu palang pintu pelintasan sudah setengah tertutup, tetapi pengemudi memaksa menerobos.
"Pas mobil sudah mau naik, saya sudah setop, (teriak) 'awas-awas', saya bilang gitu, tapi dia (sopir) main masuk (lewat) aja bawa mobil," kata Endi kepada wartawan, Rabu.
PT KAI pun berencana menuntut pengemudi mobil akibat kelalaiannya tak mendahulukan laju kereta api.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Jaga Keselamatan Perjalanan, 67 Pelintasan Liar di Jakarta Akan Ditutup"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.