DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial yang mempertontonkan anak laki-laki berseragam sekolah tengah melakukan perundungan terhadap salah satu temannya di kelas.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kejadian tersebut terjadi di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala SDN tersebut, Kusrini Maryati mengatakan, perundungan itu dilakukan oleh siswa kelas VI yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK).
Baca juga: Kasus Perundungan Terus Terjadi, Kriminolog: Jangan Langsung Salahkan Anak
"Jadi gini G (13) itu korban yang dipukulin sama J (13), mereka sama-sama anak ABK di satu kelas. Itu baru kejadian, biasanya enggak pernah seperti itu," ujar Kusrini saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (22/4/2022).
Kusrini menuturkan, perundungan itu terjadi setelah para siswa selesai melakukan tugas menggambar dan mewarnai di luar kelas.
"Karena mereka sudah selesai kata gurunya, masuklah ke kelas. Beberapa menit, sudah baku hantam. Menurut cerita dari gurunya, ketika balik anak ada yang manggil 'Bu Ine itu G nangis, berantem sama J'. Gurunya datang sudah keluar dan memang nangis," sambung Kusrini.
Kusrini mengatakan, setidaknya empat orang yang memiliki peran saat perundungan itu terjadi.
"Ada empat orang, yang ada di video tiga anak ABK juga. Ada satu temannya yang cuma nonton aja kemudian ikutan, yang menyiarkan dan memvideokan ABK juga," ujar Kusrini.
Baca juga: Viral, Kasus Perundungan Kembali Melibatkan Anak-anak
Kusrini menyebutkan, siswa yang memiliki tingkat kecerdasannya lebih tinggi dibandingkan tiga orang ABK lainnya, merekam aksi perundungan tersebut.
"Yang videokan anak ABK tapi IQ-nya lebih tinggi. Nah yang tiga itu IQ-nya dibawah 60," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.