Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Korban Kebakaran Pasar Gembrong, Rumah hingga Baju Lebaran Ludes Dilalap Api

Kompas.com - 25/04/2022, 15:25 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di kawasan Pasar Gembrong di RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur hanya bisa meratapi tumpukan puing rumah sisa kebakaran.

Nyaris tidak ada barang berharga selain baju mereka kenakan yang bisa diselamatkan akibat kebakaran Pasar Gembrong yang mulai melanda pemukiman disana pada Minggu (24/4/2022) pukul 21.06 WIB.

Siti Suryani (28), satu warga korban kebakaran mengatakan, tidak dapat menyelamatkan harta bendanya karena saat kejadian dia sedang buka bersama keluarga besarnya di luar.

"Aku lagi di luar lagi buka bersama bareng keluarga. Jadi apinya sudah merambat ke mana-mana. Saya enggak bisa nyelametin apa-apa," kata Siti di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/4/2022), dilansir dari Tribun Jakarta. 

Baca juga: Butuh 13 Jam Padamkan Api di Kebakaran Pasar Gembrong, Ini Kendala Petugas Damkar

Saat dia dan keluarganya tiba di rumah dia hanya bisa meratapi si jago merah dan melihat proses pemadaman dilakukan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Konstruksi bangunan rumah warga yang menggunakan kayu dan padatnya permukiman membuat api dalam waktu singkat menjalar dari satu rumah ke rumah lainnya dalam waktu singkat.

Tangis Siti bahkan ikut pecah ketika melihat anaknya yang berusia tujuh tahun dan duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) merengek karena baju lebaran sudah dibeli ikut hangus.

"Anak-anak saya pada nangis, ada yang ngeluh, 'baru juga beli baju baru, sudah kebakar aja, Bu,' kan sedih. Kita sudah beli, bajunya ditaruh di lemari. Itu hadiah untuk anak karena sudah puasa," ujarnya.

Baca juga: Pasar Gembrong Kebakaran Jelang Lebaran, Ikappi: Kerugian Ditaksir Rp 2 Miliar

Kini Siti dan keluarganya terpaksa harus bersabar bermalam di tenda pengungsian bersama warga RW 01 lain menanti bantuan sandang dan makanan dari Pemprov DKI Jakarta.

Dia berharap seluruh bantuan lekas didistribusikan untuk warga, khususnya kebutuhan bayi seperti pampers, minyak telon, serta selimut untuk menghalau dingin di tenda pengungsian.

"Kayak kebutuhan anak ini belum dapat. Kayak minyak telon, bedak. Pampers aja saya beli sendiri. Terus juga pakaian dalam juga belum ada buat kita orang dewasanya," tuturnya.

Siti mengatakan, petaka kebakaran dialami warga RW 01 ini memang terasa kian berat karena terjadi pada momen menjelang hari raya Idulfitri 1443 Hijriah, yang harusnya dilalui dengan sukacita.

Tapi dia mengaku berupaya menerima musibah dan berharap dalam waktu dekat kehidupan keluarganya dan warga RW 01 lain dapat segera bangkit dari keterpurukan musibah.

"Seperti ini kurang nyaman sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Ya harus ikhlas dan rida, harus gimana lagi. Udah takdirnya Allah ngasih begini. Harus lebih sabar lagi," lanjut Siti.

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur

13 Jam

Situasi kebakaran di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Senin (25/4/2022) dini hari.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Situasi kebakaran di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Senin (25/4/2022) dini hari.

Pantauan di lokasi, raut wajah lelah ratusan personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur tampak jelas usai proses pemadaman api yang berlangsung hingga 13 jam.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan proses pemadaman dinyatakan rampung pada Senin (25/4/2022) pukul 10.22 WIB.

"Alhamdulillah proses pemadaman yang dimulai pada Minggu (24/4/2022) pukul 21.17 WIB rampung Senin pukul 10.22 WIB. Tidak ada korban luka dan jiwa," kata Gatot di Jakarta Timur, Senin (25/4/2022).

Baca juga: 6 Fakta Kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur, Kerugian Ditaksir Rp 1,5 Miliar

Dalam proses pemadaman ini sebanyak 27 unit mobil pompa berikut 135 personel gabungan dari Damkar Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat dikerahkan melakukan pemadaman.

Gatot pun mengungkapkan kendala yang dialami pihaknya hingga membutuhkan waktu begitu lama dalam memadamkan api.

"Untuk kendala pertama ketersediaan sumber air. Di belakang permukiman warga ada kali, tapi airnya sangat keruh dan tidak ada. Ada sangat jauh, di belakang kampus Mpu Tantular," ujarnya.

Gatot menuturkan dalam proses pemadaman yang berlangsung 13 jam ini pihaknya harus menyambung selang menggunakan unit mobil pompa guna menjangkau sumber air.

Baca juga: Ini Penyebab Cepatnya Api Merembet Saat Terjadi Kebakaran di Pasar Gembrong...

Padatnya rumah di kawasan Pasar Gembrong dan banyaknya rumah yang terbakar juga turut menyulitkan petugas dalam memadamkan si jago merah.

"Untuk proses pemadaman sangat lama karena kita harus mengurai satu demi satu rumah, kamar demi kamar. Tapi untuk prosesor lokalisir api bisa dilakukan dalam proses dua jam," tuturnya.

Dalam kebakaran ini, sebanyak 400 bangunan meliputi rumah warga dan toko di sepanjang Jalan Basuki Rachmat ludes diamuk si jago merah sehingga mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp 1,5 miliar.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Tangis Korban Kebakaran Pasar Gembrong, Ratapi Rumah dan Baju Lebaran Dilumat Api"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Disdik DKI Siap Kawal Kasus Siswi SD di Jaksel yang Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah

Disdik DKI Siap Kawal Kasus Siswi SD di Jaksel yang Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Fakta Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park: Leher Korban Tiba-tiba Ditusuk Pisau oleh Pelaku

Fakta Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park: Leher Korban Tiba-tiba Ditusuk Pisau oleh Pelaku

Megapolitan
Motif Pelaku Tusuk Wanita di Depan Mal Central Park Masih Diselidiki

Motif Pelaku Tusuk Wanita di Depan Mal Central Park Masih Diselidiki

Megapolitan
Luka Bakar pada Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas di Halim Mencapai 91 Persen

Luka Bakar pada Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas di Halim Mencapai 91 Persen

Megapolitan
Ada Jelaga di Tenggorokan Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan di Lanud Halim

Ada Jelaga di Tenggorokan Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan di Lanud Halim

Megapolitan
Disdik DKI Ungkap Kondisi Siswi SD di Sebelum Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Disdik DKI Ungkap Kondisi Siswi SD di Sebelum Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Megapolitan
Polisi Cari Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi

Polisi Cari Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi

Megapolitan
Konvoi Sambil Bawa Sajam, Lima Remaja di Tangerang Ditangkap

Konvoi Sambil Bawa Sajam, Lima Remaja di Tangerang Ditangkap

Megapolitan
Pedagang Tanah Abang: Jualan 'Live' Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Pedagang Tanah Abang: Jualan "Live" Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren hingga Tewas

Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren hingga Tewas

Megapolitan
Jenazah R, Siswi yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Akan Dimakamkan Besok Pagi

Jenazah R, Siswi yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Akan Dimakamkan Besok Pagi

Megapolitan
Saat Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Dipastikan Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana

Saat Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Dipastikan Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Toko Fotokopi di Bekasi Dipalak Oknum Ormas, Tolak Kasih Uang Malah Diancam

Toko Fotokopi di Bekasi Dipalak Oknum Ormas, Tolak Kasih Uang Malah Diancam

Megapolitan
Jenazah Siswi SD yang Tewas Karena Jatuh dari Lantai 4 Tiba di Rumah Duka

Jenazah Siswi SD yang Tewas Karena Jatuh dari Lantai 4 Tiba di Rumah Duka

Megapolitan
Disdik DKI Beri Pendampingan Keluarga Siswi SD yang Tewas Terjatuh dari Gedung Sekolah

Disdik DKI Beri Pendampingan Keluarga Siswi SD yang Tewas Terjatuh dari Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com