JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyebut cuitannya berkait kasus yang menimpa dan menjerat Ade Armando merupakan aspirasi konstituen.
Hal itu disampaikan Eddy usai melaporkan kuasa hukum Ade Armando, Muannas Alaidid atas dugaan kasus pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya, Senin (25/4/2022).
"Intinya saya menyampaikan sebuah pesan di media sosial yang merupakan bagian aspirasi dari konstituen yang saya salurkan," ujar Eddy kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
Menurut dia, apa yang dia tuliskan media sosial itu merupakan bentuk dukungan terhadap penegakkan hukum terhadap kasus pengeroyokan Ade Armando.
Baca juga: Sekjen PAN Laporkan Kuasa Hukum Ade Armando Terkait Pencemaran Nama Baik
Di sisi lain, Eddy pun juga mendukung pengusutan dugaan kasus penistaan yang menyeret nama Ade Armando.
"Apa aspirasi konstituen itu? Yaitu masalah penegakan hukum yang berkeadilan," ucap Eddy.
Namun, kata Eddy, apa yang disampaikan dia justru direspons negatif oleh Muannas dengan pernyataan yang mengarah pada pencemaran nama baik dirinya.
"Kemudian dibalas dengan penghinaan baik atas nama diri saya maupun keluarga saya. Ini. Jadi itu dasar kami buat laporan," kata Eddy.
Baca juga: PAN Pertanyakan Keabsahan Status Kuasa Hukum Ade Armando
Menurut Eddy, salah satu alat bukti yang dibawa saat melapor ke Polda Metro Jaya adalah cuitan Muannas yang menyebut dirinya "Ayam Sayur".
"Pernyataan dia di Kompas TV dan twitter bahwa saya 'ayam sayur'," ucap Eddy.
Susah amat tinggal minta maaf & hapus twit selesai urusan, jgn kayak ayam sayur sebut somasi salah alamat sekarang ‘ngumpet’ dibalik imunitas, sbg tokoh tuit sekjen ini bahaya, AA bisa dibunuh dijalan krn main tuduh penista agama.https://t.co/vcc6gCkj0O
— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) April 18, 2022
Adapun laporan terhadap Muannas teregistrasi dengan nomor LP / B / 2107 / IV / 2022 / SPKT Polda Metro Jaya tertanggal 25 April 2022.
Dalam laporan tersebut, Eddy selaku pelapor menjerat Muannas Alaidid sebagai terlapor dengan Pasal 27 Ayat 3 Juncto Pasal 45 Ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016.
Selain itu, Eddy juga melaporkan Muannas dengan Pasal 310, Pasal 311, dan Pasal 315 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Untuk diketahui, pelapor tersebut dilakukan Eddy setelah sebelumnya dia dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.
Eddy dilaporkan oleh tim kuasa hukum Dosen Universitas Indonesia Ade Armando, Andi Windo ke Polda Metro Jaya pada Senin (18/4/2022) malam.