JAKARTA, KOMPAS.com - Pelabuhan Merak, Banten, dipadati kendaraan yang hendak naik kapal untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Selasa (26/4/2022).
Antrean kendaraan bahkan sampai meluber ke jalanan dekat pelabuhan. Pemudik harus menunggu sejak pagi hingga sore untuk naik ke kapal.
Pantauan Kompas.com pada Selasa pagi, pukul 08.45 WIB, antrean kendaraan sudah mengular sejak 1 kilometer sebelum pintu masuk area pelabuhan.
Antrean kendaraan yang didominasi truk ini terjadi karena kantong parkir di pelabuhan sudah penuh, sehingga petugas kepolisian memberlakukan buka tutup.
Polisi memprioritaskan pemudik dengan mobil dan motor pribadi untuk masuk ke pelabuhan terlebih dulu secara bertahap.
Baca juga: Pelabuhan Merak Mulai Dipadati Pemudik dan Truk, Polisi Berlakukan Buka Tutup Jalan
Namun, sesampainya di area pelabuhan, antrean kembali terjadi di gerbang masuk. Meski sudah membeli tiket secara online, pemudik harus antre panjang untuk melewati loket petugas.
Di loket itu petugas memverifikasi tiket elektronik yang sudah dibeli pemudik dengan melakukan scan pada barcode.
Selanjutnya, setelah melewati loket petugas, antrean kembali terjadi.
Kali ini ratusan kendaraan mulai dari mobil pribadi, bus, hingga truk harus mengantre berjam-jam untuk masuk ke dalam kapal feri.
Para pemudik yang tiba sejak pagi baru bisa memasuki kapal pada sore hari.
Kompas.com yang tiba di Pelabuhan Merak pukul 08.40 WIB baru bisa masuk kapal sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Polri: Lalu Lintas Tol dari Palembang hingga Probolinggo Lancar, Pelabuhan Merak Padat
Sulastrini (31) sibuk menenangkan anaknya yang menangis di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Selasa siang itu.
Sudah berjam-jam ia dan putrinya yang masih berusia 6 bulan menunggu masuk ke kapal.
"Dari jam 7 pagi travel saya sudah sampai, tapi sampai sekarang belum naik kapal juga," kata Sulastri di tengah terik matahari yang menyengat, sekitar pukul 13.30 siang.
Ibu rumah tangga ini menggunakan jasa travel dari Tangerang untuk pulang ke kampung halamannya di Kalianda, Lampung Selatan.
Karena sudah menunggu hingga berjam-jam, sopir travelnya tak lagi menyalakan mesin mobil sehingga air conditioner (AC) pun tak menyala.
Bayi Sulastri pun jadi rewel karena kegerahan. Ia pun memutuskan membawa bayinya keluar sementara dari mobil ke tempat yang sedikit lebih adem di bawah pohon rindang.
"Enakan nunggu di sini (di bawah pohon), walaupun masih panas juga," katanya.
Baca juga: ASDP Akan Beri Diskon Tarif untuk Pemudik yang Menyeberang Pelabuhan Merak Siang Hari
Sulastri bukan satu-satunya pemudik yang terganggu dengan lamanya antrean masuk kapal di pelabuhan merak.
Ada ratusan mobil pribadi yang pada saat bersamaan harus menunggu berjam-jam untuk masuk ke kapal. Mereka ramai-ramai menyampaikan protes kepada petugas di lapangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.