JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria penyandang tuli mengaku menerima perlakuan kurang ramah ketika hendak melakukan wawancara kerja di Grab Indonesia.
Kekecewaan itu diungkapkan dalam surat terbuka yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @tonandaputra bersama akun istrinya @amanda_farliany pada Selasa (26/4/2022).
Dalam unggahan video berbahasa isyarat yang diberikan sulih teks (terjemahan) di beberapa bagian, keduanya menjelaskan pengalaman saat melakukan interview di kantor pendaftaran mitra di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
"SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung ... Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..," ungkap Amanda dalam takarir unggahannya, Selasa.
Hingga Rabu (27/4/2022) pukul 12.00 WIB, unggahan tersebut sudah disukai oleh lebih dari 11.300 pengguna Instagram.
Baca juga: Penjelasan Grab Indonesia soal Penyandang Tuli Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi
View this post on Instagram
Tonan menceritakan, ia tengah membutuhkan biaya tambahan. Oleh karenanya, Tonan melamar sebagai mitra pengemudi di Grab Indonesia.
Satu bulan berselang, Tonan menerima panggilan wawancara di kantor tersebut.
Setibanya di lokasi wawancara, Tonan menunjukkan surat undangan kepada petugas sekuriti. Saat bertemu petugas satpam, ia ingin menyampaikan bahwa tidak bisa mendengar.
"Dia tidak mengerti, lalu saya diminta tunggu, kemudian dipertemukan dengan kepala security," kata Tonan dalam bahasa isyarat.
Baca juga: Disebut Perlakukan Penyandang Tuli dengan Tidak Menyenangkan, Grab Indonesia Minta Maaf
Amanda dalam unggahannya menjelaskan, suaminya ditemui oleh petugas keamanan yang memasang raut wajah masam dan marah.
"Dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah2," tulis Amanda.
Merasa komunikasi tidak berjalan lancar, Tonan pun menunjukkan undangan wawancara tersebut. Namun, saat itu Tonan mengaku menerima perlakuan kurang menyenangkan.
"Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview.
Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN.." tulis Amanda.
Baca juga: Grab Bebastugaskan Satpam yang Diduga Perlakukan Buruk Calon Mitra Penyandang Tuli
Amanda menduga, para petugas sekuriti saat itu tengah mengetes kemampuan pendengaran Tonan.
"malah coba tes lg Dipanggil,bertepuk tangan kencang2,seolah2 mengetes pendengarannya yang memang Tuli," lanjut Amanda.