Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemudik Terlunta-lunta Hampir 15 Jam di Terminal Bekasi, Menunggu Bus yang Terdampak "One Way"...

Kompas.com - 29/04/2022, 14:23 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Raut lesu terlihat jelas di wajah para pemudik yang sedang menunggu bus di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022).

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga terlihat kelelahan.

Beberapa di antara pemudik tampak duduk di jalanan beralaskan barang bawaannya. Ada pula yang duduk di atas motor, atau berdiri sambil menggendong tas gemblok di punggungnya.

Mereka terlunta-lunta hampir 15 jam di Terminal Bekasi saat Kompas.com datang ke sana sekitar pukul 10.40 WIB.

Baca juga: H-3 Hari Raya Lebaran, Pemudik Tujuan Jawa Barat Terlantar di Terminal Induk Kota Bekasi

Mereka tak tahu sampai kapan menunggu kedatangan bus yang akan mengantar ke kampung halaman.

Pemudik bernama Febri (34) mestinya berangkat ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (28/4/2022) malam.

Karena itu, ia sudah sejak semalam berada di Terminal Bekasi. Namun, hingga Jumat siang, bus yang ditunggunya tak kunjung datang.

"Sudah dari kemarin malam saya tunggu di sini, busnya belum sampai juga," kata Febri saat ditemui Kompas.com di Terminal Induk Kota Bekasi, Jumat.

Baca juga: H-3 Lebaran, Pasar Depok Jaya Ramai Dikunjungi untuk Berburu Kebutuhan di Hari Raya

Selain Febri, ada ratusan pemudik yang juga telantar di Terminal Bekasi.

Seorang kru bus dari PO Bus Budiman tujuan Banjar, Jawa Barat, bernama Nandang mengatakan, penumpukan pemudik terjadi sejak Kamis malam.

"(Dari) jam 8 malam ini penumpang sudah ramai semua di sini, pada numpuk semua," kata Nandang.

Menurut Nandang, bus-bus yang akan mengantar para pemudik ke kampung halamannya masih dalam perjalanan menuju Terminal Kota Bekasi.

Baca juga: Situasi Terkini Terminal Kampung Rambutan, Pemudik Membludak hingga Ngemper di Lantai

Bus-bus itu terlambat datang imbas tersendatnya arus lalu lintas di Tol Karawang.

"Kepadatan dan tersendat di Karawang, Dawuan, sama Cileunyi, jadi bus yang datang ke sini terlambat," kata Nandang.

Sementara itu, kernet bus Primajasa tujuan Cikijing, Majalengka, Jawa Barat, bernama Johan berujar, armada bus dari daerah lain di Jawa Barat terlambat datang ke Terminal Bekasi karena terdampak pemberlakuan sistem satu arah (one way) di Tol Jakarta-Cikampek.

"Diberlakukan satu arah (one way) itu dari barat ke timur, jadi nunggu tol baru dibuka, kalo lewat pantura (macet) lebih parah," ujar Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com