Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Berlalu, Polisi Akhirnya Ungkap Penyebab Kebakaran Gedung Cyber

Kompas.com - 29/04/2022, 16:25 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akhirnya mengungkap penyebab terjadinya kebakaran Gedung Cyber 1 di kawasan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada 2 Desember 2021.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, penyebab kebakaran Gedung Cyber dipastikan karena korsleting instalasi AC yang berada di basement.

Korsleting tersebut menimbulkan api yang kemudian menyambar isi bangunan gedung.

"Percikan api yang muncul itu lalu menyulut terbakarnya isolasi dan barang-barang mudah terbakar lain," ujar Budhi dalam keterangannya pada Jumat (29/4/2022).

Penyebab kebakaran yang terjadi tiga bulan lalu itu terungkap berdasarkan hasil investigasi penyidik Polres Jakarta Selatan bersama Tim Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.

Baca juga: Sumber Api Kebakaran Gedung Cyber Diduga Berasal dari Panel Kabel di Lantai 2

Dalam hasil penyelidikan diketahui bahwa kabel instalasi listrik dalam kondisi tertekuk oleh besi.

"Terpasang dalam kondisi tertekuk pada tray besi. Itu ada di dalam shaft tambahan milik Gedung Cyber 1," ucap Budhi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit menambahkan, pemasangan instalasi AC itu disebut dilakukan tiga bulan sebelum terjadi insiden kebakaran.

Baca juga: Masih Butuh Bukti dan Saksi, Polisi Belum Bisa Pastikan Penyebab Kebakaran Gedung Cyber

Sejauh ini penyidik tengah mendalami kasus ini guna mengetahui ada atau tidak unsur tindak pidana.

Setidaknya sudah ada 17 saksi yang diperiksa, termasuk dua ahli dari Puslabfor Bareskrim Polri dan dokter forensik RSUP Fatmawati.

"Sehubungan dengan dugaan tindak pidana dari hasil investigasi mengerucut kepada teknisi dari PT Hamparan Daya Cipta. PT itu yang memasang instalasi AC dan rangkaian kabel dari lantai dasar menuju lantai 3," kata Ridwan.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran di Gedung Cyber terjadi pada Kamis, sekitar pukul 12.35 WIB. Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting.

Petugas damkar menurunkan 22 unit mobil saat proses pemadaman. Si jago merah itu berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah kejadian.

Ada dua korban yang tewas dalam kebakaran di Gedung Cyber 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com