JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Mangga Dua Selatan Ray Prama Abdullah terancam kehilangan pekerjaannya, setelah membuat keterangan palsu.
Ia mengaku dikeroyok dan dirampok oleh gangster di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022).
Lurah Mangga Dua Selatan Agata Bayu Putra mengatakan, jajarannya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Polsek Sawah Besar yang menangani kasus ini.
Baca juga: Penjelasan Petugas PPSU Mengaku Dirampok, Ternyata THR Habis untuk Judi Online
"Tentunya kita menunggu hasil dari Polsek terkait dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) hasilnya seperti apa sambil menunggu press release," kata Agata saat dihubungi, Jumat (29/4/2022).
Menurut Agata, apabila hasil dari pemeriksaan polisi Ray terbukti bersalah, jajarannya akan memberikan tindakan tegas kepada yang bersangkutan.
"Kalau memang berita acara terbukti bersalah nantinya akan ada tindakan tegas sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) 125 Tahun 2019," kata dia.
Agata mengungkapkan, jika terbukti bersalah, Ray terancam kehilangan pekerjaannya sebagai petugas PPSU di Kelurahan Mangga Dua Selatan.
"Kemungkinan berpotensi akan dilakukan pemutusan kontrak," ujar dia.
Baca juga: Alasan Petugas PPSU Mengaku Dirampok, Takut Dimarahi Istri karena THR Habis untuk Judi Online
Jajaran Kelurahan Mangga Dua Selatan saat ini belum dapat meminta keterangan dari Ray karena masih dalam proses penanganan Polsek Sawah Besar.
Sebelumnya diberitakan, Ray mengaku dikeroyok dan dirampok saat membersihkan jalan pada Rabu lalu di depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Ray mengaku tubuhnya terluka dan kehilangan uang THR yang baru diterimanya. Dia mengaku dihampiri oleh gangster yang menaiki 4-5 motor dan tubuhnya langsung disergap.
"Jadi ada yang memiting saya, saya kaget. Kemudian, perut bagian kanan saya dipukul. Setelah itu, wajah saya baru dipukuli," kata Ray dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu.
Ray mengaku langsung tak sadarkan diri setelah mendapat pukulan di perut karena saat itu ia sebelumnya tak makan sahur.
Baca juga: Mengaku Dirampok, Petugas PPSU Ini Ternyata Habiskan Uang THR untuk Judi Online
"Ketika perut dipukul, saya lemas dan nge-blank," ujar Ray.
Ray mengaku seorang pelaku membuka tas pinggangnya dan langsung mengambil segepok uang berjumlah Rp 4,4 juta di dalam tas tersebut.
Ray juga mengaku diacungi celurit saat akan melawan.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki dugaan pengeroyokan dan perampokan tersebut. Hasilnya diketahui bahwa Ray membuat keterangan palsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.