Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Keterlambatan Armada, PO Bus Diimbau Siapkan Unit Cadangan untuk Angkut Penumpang di Terminal Kalideres

Kompas.com - 29/04/2022, 21:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sempat terjadi di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (29/4/2022).

Penumpukan penumpang diduga terjadi akibat keterlambatan armada bus yang belum kembali dari luar kota. Bus disebut terhambat karena sistem satu arah atau one way di jalan tol menuju Jakarta.

Guna mengantisipasi keterlambatan, Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain mengimbau perusahaan otobus (PO) untuk menyiapkan armada cadangan.

"Pengelola terminal menyarankan ke PO agar jangan memaksakan untuk menunggu bus yang kembali dari luar kota. Kita imbau ke PO untuk menggunakan bus pengganti atau bus cadangan," kata Revi Zulkarnain di Terminal Kalideres, Jumat.

Baca juga: 31 Bus Bantuan Dikerahkan untuk Urai Penumpukan Penumpang di Terminal Kalideres

Revi mengatakan, PO bus diimbau segera menyiapkan bus cadangan jika keterlambatan sudah melebihi waktu dua jam.

"Kalau ada yg terlambat lebih dari dua jam, kita imbau ke PO untuk menggunakan bus pengganti atau bus bantuan," lanjut Revi.

Di sisi lain, Ketua Paguyuban PO Bus Terminal Kalideres Alfian Tamin mengatakan para agen bus berkenan mengganti bus reguler dengan cadangan.

Baca juga: Ini Penyebab Penumpukan Penumpang di Terminal Kalideres

"Kami mau saja mengganti dengan bus cadangan, dari pada penumpang pada telantar," kata Alfian, atau yang akrab disapa Chofy, Jumat.

Namun, Chofy mengatakan, PO bus sudah tidak lagi memiliki armada bus cadangan.

"Tapi masalahnya, armadanya tidak ada. Sudah habis. Banyak yang carter juga, kayak dicarter pemerintah," kata Chofy.

Menyikapinya, para agen bus pun menyampaikan keadaan tersebut kepada para calon penumpang.

Baca juga: Terminal Kalideres Padat, Anies Sebut Banyak Pemudik Menunggu Keberangkatan

"Jadi solusinya kami musyawarah dengan penumpang, dibicarakan baik-baik kalau memang keadaannya begini, karena adanya one way dan contra flow. Sejauh ini belum ada keluhan penumpang, mereka menunggu. Ya karena mau bagaimana lagi," kata Chofy.

Lebih lanjut, Chofy mengatakan bahwa keterlambatan armada sudah tidak tidak terjadi selepas sore.

"Malam ini sudah lancar semua, sudah normal ya. Tinggal persiapan besok, antisipasi situasi serupa," kata Chofy.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya bersama perusahaan otobus mengerahkan 31 bus bantuan untuk mengurai penumpukan penumpang di Terminal Kalideres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com