JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan pria berinisial MNA tidak terlibat dalam kasus dugaan pengeroyokan artis Rico Valentino di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, MNA merupakan pengunjung kafe yang dikeroyok oleh Rico bersama pemilik gerai PS Store, Putra Siregar pada 2 Maret 2022 lalu.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi Susianto mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan MNA tidak termasuk dalam beberapa orang yang diduga mengeroyok Rico.
"Bukan (salah satu pelaku)," ujar Budhi kepada wartawan, Sabtu (30/4/2022).
Baca juga: Polisi Sebut Tak Banyak Orang Terlibat dalam Dugaan Penganiayaan terhadap Rico Valentino
MNA alias N, kata Budhi, diketahui sudah meninggalkan lokasi kejadian ketika peristiwa pengeroyokan Rico terjadi.
"MNA saat itu sudah pulang," kata Budhi.
Sebelumnya, Rico diduga sempat dikeroyok di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Maret 2022.
Peristiwa ini terjadi setelah Rico dan Putra Siregar diduga menganiaya pengunjung kafe berinisial MNA atau N.
Dalam kasus tersebut Rico dan Putra telah ditetapkan sebagai tersangka. Budhi mengatakan, Rico telah melaporkan dugaan pengeroyokan itu.
Menurut Budhi, tak banyak orang yang terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Rico di luar kafe.
"Ini memang tidak banyak orang yang terlibat. Ini sedang kami melakukan proses terhadap laporan (Rico)," ujar Budhi, saat dihubungi, Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Polisi Sebut Rico Valentino Sempat Dipukuli Orang Usai Keroyok Pengunjung Kafe
Selain itu, Budhi mengatakan, kondisi penganiayaan yang dialami Rico berbeda dari peristiwa pengeroyokan yang dilakukan bersama Putra terhadap MNA.
Menurut Budhi, terdapat cukup banyak saksi terkait penganiayaan yang dialami MNA di dalam kafe, termasuk barang bukti berupa rekaman kamera pengawas.
"Cukup banyak saksi yang akhirnya berkembang yang harus kita lakukan pemeriksaan. Dari kemarin ada saksi CC (Chandrika Chika), berkembang ke saksi N, dan sebagainya," kata Budhi.
"Itu kan memang proses pada saat yang mengetahui, termasuk rekaman CCTV yang kita miliki, itu memang masih cukup ramai di kafe tersebut," sambungnya.