Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kebakaran Pasar Kemiri Muka Depok, Barang Habis Tinggal Pakaian di Badan

Kompas.com - 03/05/2022, 20:51 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Imbas kebakaran Pasar Kemiri Muka yang melalap 43 lapak pedagang pada hari pertama Lebaran, Senin (2/5/2022) malam, meninggalkan kenangan pahit.

Irfan, salah satu pedagang yang sudah berjualan belasan tahun, harus legawa dengan tragedi yang menimpanya.

"Ya mau bagaimana, barang habis semua. Tinggal pakaian saja yang di badan," kata Irfan, saat ditemui Kompas.com, Selasa (3/5/2022).

Baca juga: Kebakaran di Pasar Kemiri Muka Depok Hanguskan 43 Lapak Pedagang

Pada saat peristiwa kebakaran, Irfan sedang beristirahat setelah seharian bekerja. Ia berada di lantai dua lapaknya yang dijadikan sebagai kamar.

Kemudian, samar-samar dia mendengar teriakan warga. Sontak, Irfan keluar dari kamarnya, tanpa memikirkan barang-barang berharga lainnya.

"Saya lagi di dalam main handphone aja, terus ada yang teriak kebakaran," ujar dia.

Saat Irfan keluar dari lapaknya, kobaran api sudah menjalar ke tiga ruko di sebelahnya.

Ia melihat api yang begitu cepat melalap ruko-ruko berserta isinya hingga ludes seketika.

"Tiga lapak (jarak dari ruko saya) dari sumber api yang berasal dari ruko sembako. Itu nyambarnya cepat, paling lima menitan," ujarnya.

Baca juga: Pasar Kemiri Muka Depok Kebakaran, 20 Kios Habis Dilalap Api

Niat hati ingin mengamankan barang berharga, namun hanya dalam waktu lima menit, api sudah menyambar ke dalam rukonya.

Adapun barang yang tak berhasil diselamatkan, yakni surat kendaraan, pakaian, hingga uang senilai belasan juta rupiah turut lenyap terbakar.

"Banyak barang yang kebakar habis. Spare-part motor, helm, jaket-jaket dan uang 15 juta di dalam lemari, BPKB motor. Pakaian yang tersisa ini di badan doang," ungkap Irfan.

Diberitakan, kebakaran di Pasar Kemiri Muka terjadi sekitar pukul 17.52 WIB. Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, luas area yang terbakar sekitar 1.000 meter persegi.

Welman menuturkan, pihaknya membutuhkan waktu hingga dua jam untuk menjinakkan api. Petugas sempat kesulitan dalam memadamkan api lantaran bangunan lapak pedagang didominasi berbahan kayu.

"Titik aman terkendali pukul 20.00 WIB, dengan mengerahkan lebih kurang 50 personel dan 12 kendaraan pompa," ujar Welman.

 

Welman memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dia pun menduga korsleting menjadi penyebab terbakarnya puluhan lapak pedagang di pasar.

"(Terdapat) 100 korban jiwa yang diselamatkan. Namun, kerugian di balik peristiwa itu belum dapat ditaksir," imbuh Welman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com