Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanita Brebes Jadi TKI Ilegal di Malaysia, Tak Digaji dan Disiksa Majikan

Kompas.com - 04/05/2022, 16:51 WIB
Muhammad Naufal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Rita Sugiarti (36), seorang pekerja migran Indonesia (PMI) non-prosedural (ilegal), mengaku sempat disiksa majikannya saat bekerja di Malaysia.

Hal itu ia alami usai lima bulan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kediaman majikannya.

"Saya dipukul, diinjak-injak, sama majikan saya yang laki-laki," ungkap Rita, saat ditemui di tempat perlindungan (shelter) milik Badan Perlindungan PMI (BP2MI) di Kota Tangerang, pada Rabu (4/5/2022).

Orangtua tunggal itu mengaku bekerja sebagai PMI ilegal di Malaysia sejak November 2021 sebagai ART.

Baca juga: Heboh Pria Diduga Oknum Polisi Diamankan di Bandara Juwata Tarakan dengan Tangan Terborgol, Ini Kata Polda Kaltara

Kemudian, ia melanjutkan pekerjaannya sebagai ART selama 5 bulan.

Akan tetapi, selama Rita bekerja, dia mengaku tak menerima upah dari majikannya.

Tidak hanya itu saja, beberapa barang-barang pribadi miliknya turut disita oleh majikannya.

"Terus saya bekerja selama lima bulan, saya tidak digaji. Handphone, paspor, uang saya semua diambil sama majikan," ungkap dia.

Lantaran tak digaji, perempuan asal Brebes itu menuntut hal tersebut ke majikannya.

Saat itu juga, Rita hendak melapor ke agensi PMI-nya berkait upahnya.

 

Namun, usai hendak melapor, Rita justru dianiaya oleh majikannya.

Ia kemudian diantarkan oleh adik majikannya ke pinggir jalan di Malaysia pada 14 April 2022.

Adik majikannya menyebut bahwa Rita bakal dijemput sopir taksi.

Rita menunggu di pinggir jalan mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Nihil sopir taksi yang menjemputnya.

Baca juga: Copet Nyamar Jadi Pengamen di Pasar Induk Brebes Babak Belur Dihajar Massa

"Terus saya diantar akhirnya sama sopir Grab, orang Melayu, ke kedutaan Indonesia. Di kedutaan saya ditanya kok bisa sampai di sini, dan lain-lain," papar dia.

Rita lalu kembali ke Indonesia pada 27 April 2022. Sempat karantina kesehatan, ia lalu diantar ke shelter BP2MI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com