JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaluddin, memprediksi jumlah pendatang baru di ibu kota mencapai 50.000 pada arus balik Lebaran tahun ini.
Menurut Budi, peningkatan jumlah pendatang baru akan signifikan apabila dibandingkan selama dua tahun belakangan ini.
Diketahui, pemerintah melarang mudik pada 2020 dan 2021 untuk membatasi mobilitas masyarakat dan memutus penularan Covid-19.
Baca juga: Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Priok Diprediksi Besok dan Lusa
"Prediksinya itu 20.000 sampai 50.000 pada bulan Mei ini," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/5/2022).
"Kalau kita lihat perkembangannya ada peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya," tutur dia.
Menurut Budi, jumlah pendatang baru saat ini hampir sama dengan 2019. Ketika itu, jumlah pendatang baru sekitar 40.000 orang.
"(Tahun ini) hampir sama di tahun 2019," ungkapnya.
Sedangkan pada 2020 dan 2021, kata Budi, jumlah pendatang baru setelah Lebaran menurun karena kondisi pandemi Covid-19.
"Kalau kita lihat tahun 2021 itu jumlahnya sekitar 11.000-an, dan kalau 2020 itu sekitar 12.000 orang," ucap Budi.
Baca juga: Antisipasi Arus Balik, Menaker Sebut Perusahaan Bisa Ambil Opsi WFH ke Karyawan
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan melakukan operasi yustisi kepada para pendatang baru yang masuk ke Jakarta tahun ini.
Menurutnya, Jakarta merupakan daerah Ibu Kota yang terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita sudah tidak ada lagi operasi yustisi, karena Jakarta itu kan untuk semua, Jakarta milik masyarakat Indonesia," tuturnya.
"Kegiatan yang seperti itu (pendataan warga pendatang baru) sudah tidak berlaku lagi," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.