Q mengatakan, sekitar pukul 10.00 WIB, ia dikagetkan dengan suara petasan yang dipasang oleh sejumlah pelaku. Saat itu para pelaku juga sedang berziarah.
"Saya tegur baik-baik, gini "Bang berisik ini kuburan, saya lagi ngaji dan yang lain pada ziarah baca Al Quran, yasin. Lagi pula di dalam (kubur) dengar, artinya orang di kuburan doa, 'tolong jangan pasang petasan' mereka diam," kata Q.
Tak lama usai Q menegur, para pelaku disebut kembali bermain petasan. Q kembali menegur para pelaku yang saat itu terlihat ada sosok orang yang lebih tua.
"Akhirnya saya mencari bantuan, minta tolong buat ngusir gerombolan yang masang petasan. Disangka saya ngadu. Dari 100 meter, dia (pelaku) ngejar saya. Posisi saya di tengah kuburan saya pakai peci, sorban dan sarung," ucap Q.
Baca juga: Hendak Amankan Penjambret Ponsel, Seorang Polisi Dikeroyok Massa di Cakung
"Saya merasa diserang, dia (pelaku) mukul saya dan saya mukul. Dia jatuh, dua orang jatuh, org ketiga, saya pasang kuda-kuda dan kaki saya nyangkut jatuh saya. Terus saya bangun, saya dihajar," kata Q.
Q mengaku sudah dimintai keterangan oleh penyidik terkait kasus pengeroyokan yang dialami dua hari lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.