Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojol Kaget Diajak Berhubungan Seks oleh Calon Penumpangnya

Kompas.com - 07/05/2022, 08:25 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang pria pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta Selatan berinisial J diduga terkejut saat menerima salah satu orderan dari calon penumpangnya, Jumat (6/5/2022).

Bukannya meminta diantar sesuai tujuan, calon penumpang yang diduga adalah laki-laki itu justru mengajak J untuk berhubungan seks. 

Ajakan untuk berhubungan intim itu disampaikan calon penumpang melalui aplikasi pesan singkat pada aplikasi ojek online tersebut.

J mengatakan, pada siang itu ia awalnya mencari penumpang seperti biasa.

"Saya awalnya iseng nyalain aplikasi di Pasar Minggu habis dari rumah teman. Terus dapat order ke arah Cipete Utara. Saya klik dan diterima orderan-nya," kata J kepada Kompas.com, Jumat sore.

Baca juga: Ditinggal Libur Lebaran, 12 Komputer Milik UPTD BLK Kabupaten Bekasi Raib Digondol Maling

J mengatakan, calon penumpang itu mengakui lewat percakapan di aplikasi bahwa orderannya bodong.

Calon penumpang berinisial R itu lalu menawarkan untuk berhubungan badan.

Lantas J menanggapi pelecehan itu dengan mengajak R ke kantor polisi.

"Lalu saya balas chat-nya, 'ayo ke polsek terdekat saja. Selamat Anda terlacak dan masuk Daftar Pencarian Orang'. Eh enggak dibalas," kata J.

"Dia takut, di-cancel sendiri ordernya. Itu tadi order transportasi bukan food," lanjut J.

Baca juga: Tol Cikampek Arah Jakarta Macet

J pun menyesalkan pelecehan seksual yang dilakukan calon penumpangnya itu. J mengaku baru kali pertama mendapatkan pesan yang bernada pelecehan.

"Baru pertama kali ini dapat pelecehan seksual. Ya kaget, ada saja begitu kan. Orang mau cari nyari duit dikerjainnya seperti itu," ujar J.

Sementara itu, J berharap pelaku tidak kembali melakukan pelecehan kepada pengemudi ojek lainnya.

Ia tak ingin peristiwa pelecehan seksual serupa menimpa rekan-rekannya.

"Ya semoga saja orang kayak gitu enggak ngerjain orang yang benar-benar nyari uang kayak ojol lainnya. Kan kasihan kalau yang benar-benar mata pencariannya ojol tapi dapat order kayak begitu," tambah J.

(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com