JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial Q babak belur diduga dikeroyok sejumlah orang hanya karena menegur para pelaku yang bermain petasan di salah satu makam wakaf di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap korban terjadi tepat momen ziarah kubur atau hari kedua Lebaran, Selasa (3/5/2022) pagi.
Baca juga: 2 Pengeroyok Pria di Cipete Ditetapkan Tersangka, Polisi: Kemungkinan Akan Bertambah
Q menjelaskan, salah satu orang yang menjadi perwakilan dari para pelaku telah mendatanginya dengan maksud meminta damai terkait kasus pengeroyokan.
Saat itu, Q menyampaikan bahwa permintaan maaf pelaku telah diterima, namun proses hukum dari kasus pengeroyokan yang sudah dilaporkan tetap berjalan.
"Kedatangannya, pertama silaturahmi, kedua minta maaf, ketiga mau memberikan ganti rugi. Saya jawab 'kedatangan saya terima. Minta maaf, saya maafin', tapi proses hukum tetap berjalan," kata Q saat dikonfirmasi, Jumat (6/5/2022).
Baca juga: Pria Dikeroyok di Makam Cipete karena Tegur Pelaku yang Bermain Petasan
Q menambahkan, para pelaku yang dilihatnya melakukan pemukulan, kebanyakan masih remaja, namun terdapat juga orang yang dewasa.
Namun, dikatakan Q orang yang dituakan itu bukan melerai justru menyuruh remaja untuk mengeroyoknya. Orang tua itulah yang datang untuk meminta maaf dan damai.
"Tidak ikut mukul, tapi dia menyuruh 'sana maju'. Dia juga ngakuin. Dia minta maaf 'pak Ustaz gerombolan udah mukulin'," kata Q.
Baca juga: Gudang Minyak Goreng yang Digerebek Polisi di Cipete Tampak Sepi dari Aktivitas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.