Untuk diketahui, pengeroyokan terjadi saat Q tengah mengaji di makam yang menjadi tradisi setiap momen Lebaran 2022.
Semula Q dikagetkan dengan suara petasan yang dipasang oleh sejumlah pelaku, Selasa sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu para pelaku juga sedang berziarah.
"Saya tegur baik-baik, gini 'bang berisik ini kuburan, saya lagi ngaji dan yang lain pada ziarah baca Al-Quran, Yasin. Lagi pula di dalam (kubur) denger, artinya Orang di kuburan doa, 'tolong jangan pasang petasan' mereka diem," kata Q.
Tak lama usai Q menegur, para pelaku disebut kembali bermain petasan. Q kembali menegur para pelaku yang saat itu terlihat ada sosok orang yang lebih tua.
"Akhirnya saya mencari bantuan, minta tolong buat ngusir gerombolan yang masang petasan. Disangka saya ngadu. Dari 100 meter, dia (pelaku) ngejar saya. Posisi saya di tengah kuburan saya pakai peci, sorban dan sarung," ucap Q.
Baca juga: Dapat Laporan Distributor Minyak Goreng di Cipete Nakal, Menperin: Tunggu Saja Tanggal Mainnya
"Saya merasa diserang, dia (pelaku) mukul saya dan saya mukul. Dia jatuh, dua orang jatuh, orang ketiga, saya pasang kuda-kuda dan kaki saya nyangkut jatuh saya. Terus saya bangun, saya dihajar," kata Q.
Sementara itu, polisi menyebutkan, ada sekitar tujuh orang pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban di kawasan makam wakaf itu.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, dua di antara para pelaku itu telah ditetapkan tersangka soal dugaan pengeroyokan terhadap korban.
"Informasi yang didapat dari penyidik, sudah ditetapkan tersangka 2 orang," ujar Budhi.
Penyidik sampai saat ini masih mendalami kasus pengeroyokan pria yang disebabkan gara-gara teguran pada para pelaku yang bermain petasan di kawasan makam.
Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan penyidik bakal menangkap dan menetapkan tersangka kepada sejumlah orang lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan akan bertambah karena proses sidik masih berlangsung," ucap Budhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.