Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"One Way" Bikin Macet di Jakarta Timur dan Bekasi, Polisi Minta Maaf

Kompas.com - 07/05/2022, 22:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo meminta maaf atas kemacetan yang terjadi di Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Sabtu (7/5/2022).

Kemacetan parah tersebut imbas rekayasa lalu lintas one way atau satu jalur untuk arus balik Lebaran 2022 di Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

"Kami dari pihak kepolisian mohon maaf kepada para pengendara dengan cara yang kami lakukan atau yang katanya dijadwalkan sudah one way ternyata masih contraflow dan sebagainya," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangannya, Sabtu (7/5/2022).

Baca juga: Arus Lalin di Kalimalang Bekasi Kembali Lancar, Kapolres: Kepadatan Terurai sejak Maghrib

Sambodo tak menampik bahwa aturan one way memberikan imbas kepadatan lalu lintas baik di Jalan Arteri Jakarta Timur ke Bekasi Kota hingga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Namun, Sambodo memastikan bahwa jajarannya telah mencabut aturan one way yang kemudian diganti sistem contraflow arus balik Lebaran 2022.

"Pukul 16.30 WIB tadi one way mulai dari Kalikangkung sampai KM 3500 di Halim ini, kemudian 16.30 WIB tadi kita ubah dari one way menjadi contraflow," ucap Sambodo.

Sambodo menambahkan, pihaknya akan terus berupaya dalam mengatasi kemacetan yang terjadi di jalan Arteri Jakarta Timur hingga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, imbas aturan yang diterapkan dalam menghadapi arus balik.

Baca juga: Kalimalang Bekasi Macet Parah, Naik Motor Harus Nyempil Cari Jalan, Mobil Stuck...

"Kita akan berikan yang terbaik, sehingga baik pemudik yang akan kembali ke Jakarta atau yang baru akan meninggalkan Jakarta dapat sama-sama bisa melintas," kata Sambodo.

"Tentu pasti akan ada kepadatan karena volume akan meningkat, yang kami lakukan bagaimana mengelola itu sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com