JAKARTA, KOMPAS.com - Hidup di jalan. Begitulah gambaran aktivitas Maryanto (64) sehari-hari.
Sebagai seorang sopir bus PO New Shantika dengan rute Jakarta-Jepara, ia sudah biasa menghabiskan waktu perjalanan selama berjam-jam setiap harinya.
Dijumpai Kompas.com pada Sabtu (8/5/2022) sore di Terminal Grogol, ia mengaku, sudah 40 tahun menjalani profesinya ini.
Ia memulai karier sebagai pengantar penumpang sejak usia 24 tahun.
Sejak saat itu, kehidupan di jalan pun ia mulai. Biasanya, Maryanto pulang ke rumah setiap dua hari sekali.
"Sopir bus kayak saya itu biasanya pulang dua hari sekali. Rumahnya (saya) kebetulan di Jepara. Jadi setibanya di sana, langsung istirahat di rumah," ujar Maryanto.
Baca juga: Hikayat Mudik di Indonesia...
Sementara, ketika usai mengantarkan penumpang ke Jakarta, Maryanto memilih beristirahat di tempat peristirahatan untuk sopir di terminal tujuan.
Tidur beberapa jam sembari menunggu penumpang, kemudian ia akan langsung kembali menyetir bus ke Jepara.
"Biasanya pulang pergi memakan waktu dua hari kalau cuma ke Jawa Tengah," kata dia.
Di usianya kini yang tidak muda lagi, dalam satu bulan, Maryanto hanya mampu menempuh 15 hingga 20 kali perjalanan.
Berbeda dibandingkan ketika masih muda dahulu. Dalam satu bulan, ia bisa menempuh 20 hingga 25 perjalanan pulang pergi Jakarta-Jepara.
"Kalau seumuran saya sudah tua, pas puasa sudah dapet 20 hari (maksimal), sudah istirahat saya. Enggak mau ngoyo," kata Maryanto.
Ia menyadari fisiknya sudah tidak muda lagi. Ia pun lebih memilih untuk berkumpul bersama keluarga, termasuk ketika Idul Fitri 1443 Hijriah lalu.
Momen seperti itu nyaris tak pernah dikecapnya ketika masih muda dahulu.
Pada periode libur Lebaran 2022 ini, Maryanto mengaku, seolah menemukan rutinitasnya kembali sebagai seorang sopir bus.