Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Orang Pengeroyok Pria di Cipete Tak Ditahan, Polisi Kenakan Wajib Lapor Senin dan Kamis

Kompas.com - 09/05/2022, 05:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan ada empat orang yang terbukti melakukan pengeroyokan terhadap pria berinisial Q di salah satu makam wakaf di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, peristiwa pengeroyokan yang dialami pria berusia 49 tahun itu terjadi saat momen ziarah kubur atau hari kedua Lebaran, Selasa (3/5/2022) pagi.

Kapolsek Cilandak, Kompol Multazam mengatakan, keempat orang yang melakukan pengeroyokan itu berinisial MR, MA, SFY dan ADL. Pelaku ADL disebut masih di bawah umur.

Baca juga: Pria Dikeroyok di Makam Cipete karena Tegur Pelaku yang Bermain Petasan

Keempat orang tersebut terbukti melakukan pemukulan terhadap korban setelah penyidik memeriksa enam orang saksi yakni MRS, K, R alias B, NJ, MTL, dan SHR.

"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka MR, MA, SFY dan dari hasil pemeriksaan tersangka telah memenuhi unsur tindak pidana pengeroyokan," kata Multazam dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

Saat ini, keempat orang itu telah ditetapkan tersangka. Mereka tidak ditahan, hanya wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis.

"Kami tidak melakukan penahanan terhadap para tersangka karena para tersangka sangat kooperatif dan sejak hari Sabtu 7 Mei 2022 pada tersangka dikenakan wajib lapor setiap Senin dan Kamis," ujar Multazam.

Baca juga: 2 Pengeroyok Pria di Cipete Ditetapkan Tersangka, Polisi: Kemungkinan Akan Bertambah

Hingga kini, penyidik pendampingan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) terkait adanya salah satu di antara pelaku, ADL yang masih di bawah umur.

Multazam sebelumnya membeberkan penyebab pengeroyokan yang dialami oleh Q di kawasan makam wakaf tersebut.

Ia menjelaskan, dugaan pengeroyokan korban terjadi karena sempat menegur para pelaku yang sebelumnya disebut berjumlah tujuh orang dan sedang bermain petasan di kawasan makam.

"Pengeroyokan dilakukan kurang lebih dari 7 orang. Itu terjadi pada saat (korban) menegur para pelaku yang sedang main petasan di area pemakaman keluarga," ujar Multazam, Jumat (6/5/2022).

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian bibir dan paha sebelah kanan. Hal itu berdasarkan hasil visum yang dilakukan di Rumah Sakit Fatmawati.

Baca juga: Pengakuan Pria Korban Pengeroyokan di Cipete: Pelaku Datang, Saya Maafin, tapi...

Penyidik kemudian mendalami kasus pengeroyokan terhadap Q dengan memeriksa lima orang saksi.

"Dalam perkara ini kami telah melakukan pemeriksaan para saksi yang bernama MRS, K, Rals B, NJ, dan S," ucap Multazam.

Dikonfirmasi secara terpisah, Q menjelaskan bahwa sebelum pengeroyokan itu terjadi, ia tengah mengaji di makam yang menjadi tradisi setiap momen Lebaran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com