Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit Viral Mobil Dinas "Ngetem" Hendak Jemput Pejabat Disebut Bikin Macet Jalan di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 09/05/2022, 19:57 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah twit viral berisi informasi soal kemacetan parah di jalan area Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Minggu (8/5/2022) malam.

Twit yang diunggah pemilik akun @hotradero itu sudah di-retweet lebih dari 3.200 kali dan disukai oleh sekitar 10.900 pengguna Twitter hingga Senin (9/5/2022) pukul 19.55 WIB.

Dalam twit itu, pemilik akun @hotradero menyebutkan, kemacetan terjadi di tempat penumpang menunggu taksi di Terminal 2.

Katanya, kemacetan disebabkan adanya mobil dinas atau protokoler yang mengetem untuk menjemput pejabat yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Jalanan macet parah karena ada pejabat pulang dijemput fasilitas protokoler yang ngotot maunya nunggu di pinggir jalan. Dua jalur habis dimakan mobil mereka. Sisa satu," tulis pemilik akun @hotradero.

Baca juga: Sedang Turunkan Penumpang, Bus Transjakarta Ditabrak Mobil di Halte Pasar Kramatjati

Pemilik akun itu menyebutkan, berdasarkan pernyataan petugas satpam di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, para penjemput itu menolak parkir di tempat parkir.

Ia turut menggunggah sebuah foto yang menggambarkan suasana kemacetan di sana.

Dalam foto itu terlihat dua mobil dinas sebuah instansi. Warna kedua mobil itu hijau.

"Foto diambil di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta jam 19:56. Posisi di tempat penumpang mengambil taksi," tutur pemilik akun @hotradero.

Baca juga: Polda Metro Sebut 2 Anggota TNI Tak Berpakaian Dinas Saat Dibegal di Kebayoran Baru

Pengunggah twit merasa heran melihat dua mobil dinas itu mengetem di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Aneh juga mobil protokoler ngetem di Terminal 2 yang melayani pesawat grup Lion Air (Lion Air, Batik Air, Superjet Air). Pejabat pemerintah kalau perjalanan dinas biasanya pakai pesawat Garuda. Jangan-jangan yang dijemput orang pulang liburan atau mudik...," kata pengunggah dalam twit berikutnya.

Kompas.com telah menghubungi pemilik akun @hotradero melalui fitur pengirim pesan di Twitter. Namun, pemilik akun tersebut belum merespons hingga berita ini ditayangkan.

Sementara itu, menanggapi twit viral tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Bambang Askar Sodiq menyebutkan bahwa kepadatan arus lalu lintas memang sempat terjadi pada Minggu malam.

"Apa pun itu, arus lalu lintas memang secara data tadi (Minggu) malam terjadi kepadatan di jam 17.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB," sebut Bambang kepada awak media, Senin.

Baca juga: Bocah Tewas Tenggelam, Polisi Sebut Lifeguard Taman Herbal Insani Depok Tak Punya Kompetensi

"Macet di area drop zone Terminal 2 hanya berlangsung sebentar saja, tidak lama. Dan semua langsung cair, tak ada stuck," sambungnya.

Bambang pun membenarkan adanya dua mobil dinas yang terpakir untuk menunggu penumpang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Betul, tapi (kemacetan) enggak separah yang disampaikan. Kami menerima kritikan tersebut sebagai masukan untuk perbaikan layanan kami ke depan," tutur Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com