JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga menghemat penggunaan air untuk mewaspadai kekeringan yang disebabkan musim kemarau.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengajak masyarakat untuk mengantisipasinya dengan mulai melakukan penghematan air, serta menjadikannya sebagai gaya hidup baru," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangan tertulis, Senin (9/5/2022).
Baca juga: BMKG Sebut Cuaca Terik Bukan Gelombang Panas, Musim Kemarau Akan Tiba
Kewaspadaan tersebut merujuk pada data musim kemarau lima tahun terakhir yang memberikan dampak kekeringan pada sebagian wilayah Jakarta.
Menurut data BPBD DKI, dalam rentang lima tahun terakhir atau sejak 2017 hingga 2021, musim kemarau memberikan dampak kekeringan.
Untuk mengantisipasi kekeringan tersebut, BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan para wali kota dan bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
"Terutama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD. PAM Jaya yang menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan," tutur Isnawa.
Baca juga: Puncak Musim Kemarau di Indonesia Diprediksi Bulan Agustus 2022, Sekarang Masih 5,26 Persen Wilayah
Adapun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Juli hingga September 2022.
Selain itu, gelombang panas juga tercatat dalam sepekan terakhir pada 1-7 Mei 2022 yang mencapai panas tertinggi 36,1 derajat.
Cuaca cerah dan tingkat kemunculan awan yang rendah membuat sinar matahari di permukaan bumi semakin terik sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup panas pada siang hari.
Masyarakat juga diimbau memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran.
"Ancaman bencana kebakaran pada gedung dan pemukiman juga perlu kita antisipasi bersama sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dampak kekeringan di musim kemarau ini," kata Isnawa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.