JAKARTA, KOMPAS.com - Jagat maya diramaikan dengan video sekelompok pesepatu roda yang melintas di Jalan Raya Gatot Subroto. Video tersebut viral setelah diunggah melalui akun Twitter @pativ7.
Dalam video rekaman tersebut terlihat sekelompok pesepatu roda yang terdiri dari orang dewasa dan anak kecil. Mereka mengenakan atribut lengkap, seperti helm serta pelindung lutut.
Para pesepatu roda melaju dengan berbaris dalam satu barisan dan juga terlihat beberapa pemain sempat sesekali menyalip kendaraan roda dua yang sedang melintas.
Baca juga: Penjelasan Porserosi DKI soal Atlet Sepatu Roda Latihan di Jalan Gatot Subroto
Seorang pengguna jalan yang berada di sekitar pesepatu roda itu pun membunyikan klakson karena merasa terganggu dengan adanya sekelompok pesepatu roda itu.
Terkait video ini, Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal mengatakan, kelompok pesepatu roda tersebut merupakan bagian dari Porserosi.
Sal berujar, kelompok tersebut merupakan atlet yang sedang berlatih untuk mengikuti kejuaraan.
"Mereka bagian Porserosi. Kami lagi latihan, anak-anak ini lagi persiapan buat kejuaraan Piala Ibu Negara bulan Juni, persiapan Pelatnas," kata Sal saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022).
Sal menjelaskan, atlet Sepatu Roda DKI Jakarta tengah berlatih dalam menghadapi kejuaraan salah satunya mata olahraga maraton sepatu roda dengan jarak 42 kilometer.
Baca juga: Atlet Sepatu Roda Latihan di Jalan Gatot Subroto, Porserosi: Kami Minta Maaf
"Pertandingan yang diikuti itu salah satunya maraton. Peserta nanti akan bertanding menempuh jarak dengan berbagai kategori, ada yang 300 meter, ada yang sampai 42 kilometer untuk peserta pria di atas 16 tahun," tutur dia,
Sal menjelaskan, untuk maraton, pertandingan memang biasa dilakukan di tengah kota atau permukiman. Tidak hanya di Indonesia, tapi dalam tingkat internasional.
"42 kilometer itu tidak hanya berputar-putar di dalam stadion, tapi melintasi permukiman dengan kontur lintasan yang naik dan turun. Marathon ini memang melintasi jalan kota, di luar negeri juga begitu. Sehingga kami pun latihannya di dalam kota," jelas Sal.
Sal menyebutkan, latihan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh atlet sepatu roda di DKI Jakarta. Atlet di daerah lain juga disebut menjalani latihan yang tidak jauh berbeda.
"Hanya saja mereka punya banyak lahan untuk latihan. Sedangkan di Jakarta itu sulit," lanjut dia.
Baca juga: Atlet Sepatu Roda Latihan di Jalan Gatot Subroto, Porserosi: GOR Lagi Tutup
Para atletnya, lanjut Sal, dalam beberapa pekan sekali, turun ke jalan untuk melatih kemampuan road race. Rute latihan pun dipilih dengan melintasi jalur yang dianggap paling aman.
"Kami pun memilih rute yang menurut kami paling memungkinkan, jalan yang paling lebar dan aman seperti dari kawasan Sabang hingga ke Senayan. Kami memang biasa latihan seperti ini, dua minggu sekali," ungkap Sal.
Selain sesekali di jalan, atletnya lebih banyak latihan di dalam Jakarta International Roller Track Arena (JIRTA) Sunter yaitu arena sepatu roda berstandar internasional. Namun, menurutnya, stadion tersebut saat ini sedang ditutup karena sedang dibersihkan.
"Dan kebetulan GOR Jirta sedang dibersihkan, maka kami road race," pungkas Sal.
Terkait video viral yang terlihat seakan para atlet bersepatu roda dengan memakan badan jalan, Sal menuturkan, saat itu posisi atlet sedang berada di jalan yang menurun.
Baca juga: Polda Metro Jaya Panggil Komunitas Sepatu Roda yang Melintas di Tengah Jalan Gatot Subroto
"Kalau turunan memang biasanya barisannya tidak satu baris, karena sepatu roda itu tidak ada rem, kalau tidak menyebar bisa bertabrakan," ucap dia.
Ia pun memastikan, proses latihan sudah dalam pengawasan sesuai standar pengamanan.
"Atlet-atlet kami dipastikan dalam pengawalan pelatih. Dan sudah sesuai prosedur. Bahkan ada orangtua yang ikut mengawal menggunakan sepatu roda, sepeda, hingga mobil," lanjutnya.
Sal meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat atas kejadian ini. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak memojokan para atlet yang sebagian masih di bawah umur.
"Kami memohon maaf jika pengguna jalan dan masyarakat tidak berkenan dengan kejadian ini. Selebihnya kami mohon pengertian," kata Sal.
"Kasihan anak-anak ini sangat berprestasi. Cabang olahraga sepatu roda merupakan penyumbang emas PON paling banyak untuk DKI Jakarta. Kesempatan mereka juga besar di kejuaraan-kejuaraan yang ada di depan mata nanti," tutur dia.
Baca juga: Porserosi Sebut Rombongan Pesepatu Roda di Jalan Gatot Subroto merupakan Atlet Profesional
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, aksi bersepatu roda di tengah jalan raya sangat berbahaya dan dapat mengganggu arus lalu lintas.
"Itu tentu tidak boleh dilakukan di tengah jalan seperti itu, karena bukan track buat sepatu roda," ujar Zulpan dalam keterangannya, Senin.
Untuk itu, ia memastikan bahwa polisi akan menindak para pemain sepatu roda tersebut dengan memberikan teguran jika kembali melakukan tindakan tersebut.
Kepolisian berencana memanggil komunitas sepatu roda tersebut. Pemanggilan tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman bahwa pesepatu roda tidak dibenarkan melintas di tengah jalan raya.
Baca juga: Main Sepatu Roda di Jalan Raya Berbahaya, Dishub DKI Arahkan ke JIRTA di Sunter
"Iya, kami sudah tahu komunitasnya. Kami jadwalkan pemanggilan besok," ujar Zulpan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.