DEPOK, KOMPAS.com - Polisi mengatakan lifeguard di Taman Herbal Insani, Depok, Jawa Barat, ada yang tidak bisa berenang.
Hal itu disampaikan Kapolsek Bojongsari Kompol Ronny terkait peristiwa tenggelamnya seorang bocah berinisial MI (4) di kolam renang Taman Herbal Insani hingga tewas.
"Semuanya (tidak punya kompetensi sebagai lifeguard), bahkan ada yang enggak bisa renang. Bukti otentiknya, sertifikasi, segala macam yang menyatakan mereka sudah melakukan latihan sebagai lifeguard itu tidak ada," ujar Ronny.
Baca juga: Kronologi Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani Depok Menurut Pengelola
Di sisi lain, Ronny menyatakan telah mengimbau para pelaku tempat wisata air di wilayah hukumnya untuk memberikan pelatihan terhadap para lifeguard. Tujuannya untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.
"Saya sudah ingatkan para pengelola-pengelola wisata supaya lifeguard-nya itu dilakukan pelatihan," tutur Ronny.
"(Lifeguard) agar mempunyai kompetensi. Apabila ada kejadian ini, mereka sudah di-backup dengan uji kompetensi yang menyatakan bahwa mereka layak untuk bekerja di tempat pariwisata yang berhubungan dengan dunia air," sambung dia.
Polisi pun terus mengusut kasus tewasnya bocah berinisial MI (4) yang tenggelam di Kolam Renang Taman Herbal Insani, Duren Seribu, Bojongsari, Depok.
"Tetap berjalan ya. Kami masih periksa saksi-saksi dari delapan orang lifeguard-nya dan hari ini tiga karyawan level manajer mereka (diperiksa)," kata Rony.
Sebelumnya diberitakan, bocah MI tenggelam pada Jumat (6/5/2022) siang.
"Kejadian itu terjadi sekira hari Jumat kemarin pukul 11.30 WIB. Di situ korban MI datang ke kolam bersama keluarga, dalam hal ini saksi ibunda dari korban," kata Ronny di lokasi kejadian, Sabtu (7/5/2022), dikutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Bocah Tewas Tenggelam, Polisi Sebut Lifeguard Taman Herbal Insani Depok Tak Punya Kompetensi
"Korban tenggelam di Kolam Taman Herbal, lanjut ada warga yang menginformasikan kepada kami. Setelah itu, piket Reskrim dan tim olah TKP langsung ke lapangan," sambungnya.
Ronny menuturkan, pihaknya langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian dan menutup tempat wisata tersebut untuk sementara, selama proses penyidikan.
"Langsung saya perintahkan kemarin ke tim untuk lakukan police line karena korban meninggal dunia," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.