Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi di Taman Herbal Insani Depok, Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam, "Lifeguard" Tak Punya Kompetensi

Kompas.com - 10/05/2022, 09:45 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Saat insiden tewasnya bocah berinisial MI (4) yang tenggelam di kolam renang Taman Herbal Insani, pengelola menyebut para lifeguard sedang ada pergantian jaga menjelang waktu shalat Jumat.

Manager Pengembang dan Pengawas Internal Taman Herbal Insani, Hendro Triatmojo menuturkan, wahana air yang dikelolanya terutama di area tempat kejadian perkara, setidaknya ada enam orang petugas yang berjaga.

"Pas satu area ini (tempat kejadian perkara), untuk zona B area kolam itu ada sekitar enam lifeguard untuk menjalani tiga area kolam renang," kata Hendro saat ditemui, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani, Tempat Wisata Itu Kini Tutup Sementara

Namun, ketika insiden itu terjadi, para lifeguard kolam renang tengah ada pergantian jaga ketika korban menceburkan diri ke kolam renang dewasa.

"Iya tidak ada (yang tahu kalau korban menyeburkan diri ke kolam dewasa), karena posisinya itu jauh dari pantauan. Kita juga ada pekerja part time dan lifeguard perempuan perollingan bergantian menjaga, ya inilah yang namanya musibah," kata Hendro.

Dia menuturkan, pengelola sebelumnya telah mengingatkan pengunjung untuk meninggalkan area wahana air menjelang memasuki waktu shalat.

Namun, setelah pengumuman untuk meninggalkan kolam renang disampaikan, masih ada empat pengunjung yang berada di wahana kolam air.

"Di sini masih ada sekitar empat orang. Itu proses baru sekitar jam 11.40. Setelah pengumuman, namanya anak enggak mungkin kan langsung mengosongkan area kolam. Pengunjung itu naik semuanya berangsur-angsur," kata Hendro.

Baca juga: Bocah Tewas Tenggelam, Polisi Sebut Lifeguard Taman Herbal Insani Depok Tak Punya Kompetensi

Hendro menyebutkan, saat itu ada seorang pengunjung yang melihat korban terjun ke kolam dewasa.

"Pas (korban) turun ke bawah (kolam dewasa) itu ada satu bapak-bapak pengunjung di depan beliau (korban), tetapi mungkin tidak menghiraukan itu siapa yang terjun. Dan pengunjung sama pengunjung mungkin enggak saling peduli," ungkap Hendro.

Pengelola sebut korban terobos pagar pembatas

Hendro mengungkapkan, korban menerobos pagar pembatas antara kolam renang anak dengan dewasa.

Korban menceburkan diri ke kolam renang dengan kedalaman 120 sentimeter tanpa ada yang mengetahui.

"Si anak ini (korban) menerobos dari pagar pembatas antara kolam anak dan dewasa, terus jauh dari pantauan. Akhirnya langsung masuk kolam dewasa yang kurang lebih kedalaman 120 sentimeter," ujar Hendro.

Lebih lanjut, Hendro menuturkan, sebelum kejadian, pengelola telah mengingatkan pengunjung untuk mengosongkan area kolam renang sebelum para lifeguard laki-laki menjalankan shalat jumat.

"Situasi saat itu di kolam dewasa, karena setiap hari Jumat itu kami melakukan shalat jumat secara bersama untuk kaum laki-lakinya sekitar pukul 11.30 WIB, kami sudah announcement ke seluruh pengunjung bahwa kolam ini harus dikosongkan hingga jam 1 siang," sambungnya.

Baca juga: Kronologi Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani Depok Menurut Pengelola

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com