Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Tak Turun Usai Lebaran, Komisi B DPRD Akan Panggil Dinas KPKP dan BUMD DKI Jakarta

Kompas.com - 10/05/2022, 14:07 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga kebutuhan pokok di DKI Jakarta tak kunjung turun seminggu setelah Idul Fitri 1443 Hijriah berlalu.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, DPRD akan memanggil Pemprov DKI Jakarta untuk meminta penjelasan terkait melambungnya harga pangan tersebut.

"Kalau ada seperti ini, kami lakukan pemanggilan (untuk) konfirmasi masalahnya seperti apa," kata Ismail saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Buang Handi-Salsa ke Sungai, Kolonel Priyanto: Kami Sangat Merasa Bersalah dan Sudah Merusak Institusi TNI

Ismail menyatakan akan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) dan badan usaha milik daerah (BUMD) bidang pangan milik Pemprov DKI.

"Biasanya satu paket DKPKP sebagai leading sector, dengan Dharma Jaya, Food Station, dan Pasar Jaya, jadi empat itu," ucap dia.

Menurut rencana, Dinas KPKP dan tiga BUMD pangan akan dipanggil pada pekan depan. Tujuannya agar harga pangan bisa segera terkendali.

"Mudah-mudahan pekan depan sudah bisa kami jadwalkan," ujar Ismail.

Baca juga: 38 Anggota DPRD Depok Layangkan Mosi Tidak Percaya ke Wali Kota Idris dan Ketua DPRD

Politikus PKS ini menyebutkan, dalam rapat dengan Pemprov DKI sebelumnya, Komisi B sudah mengecek stok dan harga bahan pangan.

Berdasarkan laporan dari Pemprov DKI, harga relatif stabil dan tidak ada alasan kelangkaan bahan pangan maupun lonjakan harga.

Harga yang melambung tinggi hari ini menjadi temuan untuk ditindaklanjuti agar harga pangan kembali stabil di Ibu Kota.

"Berarti ini suatu temuan, nanti akan kami tindak lanjuti nanti di rapat. Karena waktu rapat sebelumnya itu daging itu masih dilaporkan masih diperkirakan harga Rp 110.000-Rp 120.000, sekarang di Rp 150.000," kata Ismail.

Baca juga: Bus Transjakarta Ditabrak Saat Sedang Turunkan Penumpang di Halte Pasar Kramatjati, Penabraknya Mengaku Lalai

Sebagai informasi, harga sejumlah pangan masih cukup tinggi di beberapa wilayah DKI Jakarta, khususnya komoditas daging sapi.

Berdasarkan informasi di situs web Info Pangan Jakarta, Selasa, harga daging sapi has bagian paha belakang mencapai Rp 180.000 per kilogram di Pasar Tomang Barat dan Pasar Kelapa Gading.

Harga telur ayam ras juga rata-rata masih Rp 26.953 per kilogram, ayam boiler Rp 41.023 per ekor, dan harga daging kambing Rp 142.173 per kilogramnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com