JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan memindahkan pengungsi kebakaran Pasar Gembrong ke Rumah Susun (Rusun) Cipinang Besar Utara (CBU), Jatinegara, untuk sementara.
Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar saat rapat di Ruang Pola Kantor Wali Kota, Selasa (10/5/2022).
"Pengungsi ada 200 (jiwa). Saya sampaikan ke teman-teman, tidak bisa selamanya di tanah seperti itu (lahan terbuka yang dijadikan tempat pengungsian), enggak manusiawi, kami punya rumah susun di CBU baru dibangun,” tutur Anwar.
Baca juga: Dapur Umum Warga Korban Kebakaran Pasar Gembrong Mulai Beroperasi
Anwar mengatakan, proses pemindahan para pengungsi ke rusun akan diurus pihak kelurahan hingga kecamatan setempat.
Para pengungsi akan menempati Rusun CBU untuk sementara, sembari menunggu revitalisasi Pasar Gembrong.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, revitalisasi Pasar Gembrong akan dilakukan secara bertahap. Hal ini disampaikan Anies melalui akun Instagramnya, @aniesbaswedan, yang diunggah pada Selasa (3/5/2022).
"Insya Allah pengerjaan revitalisasi kawasan ini segera dilaksanakan secara estafet mulai minggu depan," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan kawasan Pasar Gembrong.
Baca juga: Lebaran di Tenda Pengungsian, Warga Pasar Gembrong Ceritakan Kembali Saat Api Melalap Rumahnya
Namun Anies menjelaskan, renovasi melibatkan berbagai pihak, mulai dari Baznas (Bazis) DKI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan warga, juga pihak swasta.
Anies menuturkan, perbaikan akan mengedepankan bangunan yang sesuai dengan kontur kawasan, memenuhi ketersediaan peralatan pemadam api ringan, ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan warga.
"Dengan demikian, warga yang terdampak kebakaran, dapat kembali menempati hunian yang lebih baik," ucapnya.
Adapun kebakaran Pasar Gembrong terjadi pada Minggu (24/4/2022) malam. Api baru padam pada Senin (25/4/2022) dini hari.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah.
"Korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai dua," kata Gatot.
Baca juga: Anies Sebut Revitalisasi Pasar Gembrong Dilakukan Bertahap Mulai Pekan Depan
Gatot menyebutkan, pemilik rumah sempat berteriak karena melihat api. Warga kemudian berupaya memadamkan.
"Namun, api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu," ujar Gatot.
Setidaknya ada 400 bangunan yang hangus terbakar dalam kejadian tersebut. "Terdiri dari rumah dan pertokoan," kata Gatot.
Luas area yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi. Sebanyak 26 unit mobil pemadam beserta 130 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.