Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2022, 08:17 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Belum usai perkara Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, kini muncul kasus penyakit hepatitis akut misterius yang mayoritas menyerang anak-anak.

Berbeda dengan penyakit hepatitis umumnya yang biasanya disebabkan oleh virus Hepatitis tipe A, B, C, D, atau E, penyebab dari hepatitis akut misterius ini belum dapat diketahui secara pasti.

Sejumlah wilayah di Indonesia tercatat mempunyai kasus infeksi hepatitis misterius ini.

Baca juga: Dinkes Bekasi Kota Terima Laporan Satu Anak Diduga Terjangkit Hepatitis Akut Misterius

Seperti contoh di wilayah DKI Jakarta, sudah ada 3 orang anak yang meninggal dunia dan diduga meninggal akibat terjangkit penyakit baru ini.

Sementara itu, untuk di Kota Bekasi, terdapat satu pasien suspek berjenis kelamin laki-laki berumur 11 tahun yang diduga terkena penyakit hepatitis akut misterius.

Satu orang pasien laki-laki tersebut kini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat untuk dilakukan pengecekan dan memastikan apakah memang terjangkit hepatitis misterius atau tidak.

Meski masih berstatus suspek, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyatakan, sudah menyiapkan sejumlah langkah-langkah pencegahan agar penyebaran penyakit tidak terjadi semakin cepat.

Baca juga: Komisi E DPRD DKI Panggil Dinkes untuk Minta Penjelasan Situasi Penularan Hepatitis Akut Misterius

Diskusi dengan dokter spesialis anak

Untuk mencegahnya, Dinkes Kota Bekasi berencana melakukan diskusi dengan beberapa dokter spesialis anak.

Diskusi tersebut diharapkan dapat mencari langkah-langkah yang tepat untuk diantisipasi oleh Pemerintah Kota Bekasi terkait kasus hepatitis misterius.

"Dalam waktu dekat, Dinkes mau mengundang dokter spesialis anak untuk mendapatkan masukan (dan) langkah-langkah yang harus diantisipasi," ungkap Tanti Rohilawati kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan, baik itu rumah sakit maupun puskesmas untuk pelayanan masyarakat yang memang memiliki gejala hepatitis.

Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Siapkan Rumah Sakit untuk Antisipasi Hepatitis Akut Misterius

Kesiapan fasilitas kesehatan yang akan diberikan diantaranya adalah menyiagakan total 48 rumah sakit dan 48 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi.

"Kesiapan rumah sakit sesuai dengan gambaran yang ada. Di Kota Bekasi kami punya 48 rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. Insya Allah pelayanan kesehatan saat ini kami siap," kata Tanti.

Masyarakat diminta tidak panik

Dengan ditemukannya satu kasus suspek hepatitis misterius akut, Tanti berharap agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang menghadapi masalah ini.

Ia menegaskan bahwa Dinkes juga saat ini sudah melaporkan ke Pemkot Bekasi dalam hal ini kepada Plt Wali Kota Bekasi untuk meminta masukan sebagai langkah antisipasi.

Tanti juga menyatakan bahwa Dinkes saat ini sudah melakukan pemantauan kepada warga yang memiliki indikasi terjangkit kasus hepatitis misterius.

Apabila memang tercatat ada kasus hepatitis misterius, Dinkes akan segera melakukan pendataan dan laporan ke Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Saat Jakarta Bersiap Hadapi Penularan Hepatitis Akut Misterius...

"Saya menugaskan Kabid P2P (pengendalian dan pencegahan) untuk memantau. Apabila ada gejala kasus hepatitis, maka kami melaporkan kepada Komite Ahli yang sudah dibentuk oleh Kementerian Kesehatan, baru nanti informasi secara nasional (diberikan) dari Kementerian Kesehatan," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terpanggang Datang Sendirian di TKP | Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta

[POPULER JABODETABEK] Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terpanggang Datang Sendirian di TKP | Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Megapolitan
Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Megapolitan
Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Megapolitan
Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Megapolitan
Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Megapolitan
Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Megapolitan
Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Megapolitan
Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Megapolitan
Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com