Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Balita Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani Depok, Pengelola Akui Ada Penjaga Kolam Tak Bisa Berenang

Kompas.com - 11/05/2022, 13:15 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Pengembang dan Pengawas Internal Taman Herbal Insani, Hendro Triatmojo mengakui ada penjaga kolam renang yang tak bisa berenang saat seorang bocah 4 tahun tewas tenggelam di kolam renang tersebut.

Ia menyebut, penjaga kolam yang dimaksud polisi itu adalah pekerja paruh waktu yang saat itu kebetulan ditugaskan untuk menjaga kolam.

"Bukan lifeguard, tetapi anak part time yang diperbantukan untuk penjagaan (di area kolam renang)," kata Hendro saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022). 

Baca juga: Polisi Sebut Lifeguard di Taman Herbal Insani Depok Ada yang Tak Bisa Berenang

Ia memastikan seluruh karyawan yang memang berprofesi sebagai lifeguard di Taman Herbal Insani bisa berenang.

Bahkan pihak manajemen selalu memberikan pelatihan kepada para lifeguard-nya secara berkala.

Namun ia juga tak membantah keterangan polisi bahwa lifeguard di Taman Herbal Insani belum tersertifikasi.

"Secara resmi memang belum (ada sertifikat kompetensi lifeguard). Tetapi secara internal adalah pelatihan," ujar Hendro.

Baca juga: Kronologi Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani Depok Menurut Pengelola

Hendro memastikan, pengelola dalam waktu dekat bakal memfasilitasi para penjaga kolam renang agar berlisensi resmi sebagai lifeguard yang andal.

"Ke depannya ingin kita resmikan sertifikatnya agar menjadi lifeguard profesional," kata Hendro.

Sebelumnya diberitakan, polisi terus mengusut kasus tewasnya bocah berinisial MI (4) yang tenggelam di Kolam Renang Taman Herbal Insani, Duren Seribu, Bojongsari, Depok, pada Jumat (6/5/2022).

"Tetap berjalan ya. Kami masih periksa saksi-saksi dari delapan orang lifeguard-nya dan hari ini tiga karyawan level manager mereka (diperiksa)," kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Bojongsari, Kompol Ronny saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Taman Herbal Insani, Tempat Wisata Itu Kini Tutup Sementara

Dari hasil pemeriksaan saksi, lanjut Ronny, pihak penyidik menemukan fakta bahwa petugas penjaga kolam renang tidak mempunyai kompetensi sebagai lifeguard.

"Iya semuanya (tidak punya kompetensi sebagai lifeguard), bahkan ada yang enggak bisa renang. Bukti otentiknya, sertifikasi segala macam yang menyatakan mereka sudah melakukan latihan sebagai lifeguard itu tidak ada," ujar Ronny.

Disisi lain, Ronny menyatakan telah mengimbau para pelaku wisata air di wilayah hukumnya untuk memberikan pelatihan terhadap para lifeguard. Tujuannya untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.

"Saya sudah ingatkan para pengelola-pengelola wisata supaya lifeguard-nya dilakukan pelatihan," tutur Ronny.

(Penulis : M Chaerul Halim | Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com