JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, temuan pasien diduga hepatitis akut di wilayahnya merupakan warga DKI Jakarta.
"Satu orang (pasien) usia di bawah 16 tahun tapi penduduknya bukan warga Kota Bekasi, saya tekankan kembali, bukan penduduk Kota Bekasi tetapi dari DKI (Jakarta)," kata Tanti, Rabu (11/5/2022).
Dia menjelaskan, kabar temuan pasien diduga hepatitis akut ini berdasarkan laporan Rumah Sakit (RS) Hermina Bekasi.
"Mungkin dia (pasien) sudah biasa berobat ke sana (RS Hermina Bekasi) makanya dilaporkan ke Dinkes Kota Bekasi kami mendapat laporan bahwa ada pasien dengan gejala hampir mirip," ujar Tanti.
Baca juga: Investigasi Hepatitis Akut, Dinkes DKI Pantau Semua Pasien yang Gejalanya Mirip
Pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah antisipasi bersama RS Hermina, termasuk merujuk pasien laki-laki berusia 11 tahun itu ke Rumah Sakit Cipto Mangonkusumo (RSCM) Jakarta.
"Pihak rumah sakit merujuk ke RSCM dan itu sudah kami laporkan ke komite ahli yang dibentuk oleh Kemenkes, kami akan sampaikan juga monitoring kami kepada pihak RSCM terkait dengan pasien tersebut," tegas dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga Senin (9/5/2022).
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sehari sebelumnya. Kemenkes sebelumnya menyebut ada empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.
Adapun 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.
"11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat 1, Jawa Timur 1, Bangka Belitung 1 dan Jawa Barat 1," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: 15 Kasus Hepatitis Akut Terdeteksi di 5 Provinsi, Paling Banyak Jakarta
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.