JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari meminta masyarakat untuk mengenali gejala penyakit hepatitis akut misterius yang mayoritas menyerang anak-anak.
"Tanda yang dapat dijadikan peringatan dini (early warning) seperti kuning pada mata dan kulit, nyeri perut, diare atau mual, lesu, nyeri otot hingga penurunan kesadaran maupun kejang," kata Erizon saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).
Dia juga mengimbau orangtua agar memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya apabila ditemukan salah satu gejala yang serupa.
"Jika ada satu saja dari gejala dan tanda tersebut maka sebaiknya memiliki kewaspadaan," ucap Erizon.
"Kemudian untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," sambung dia.
Menurut Erizon, pada umumnya penyakit hepatitis akut tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi semua golongan umur dapat mengidap penyakit hepatitis akut.
Baca juga: Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius di Indonesia, Ini Upaya Mitigasi Penularannya
"(Hepatitis akut) memiliki banyak faktor penyebab yang memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosisnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Erizon berpesan kepada masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi penyakit hepatitis akut, namun dengan syarat tetap memiliki kewaspadaan, menjalankan protokol kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup sehat.
"Serta bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terutama dalam hal penyelidikan epidemiologi jika diperlukan," tuturnya.
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut Meluas, Faskes Diminta Responsif Tes Anak Bergejala Awal
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga Senin, 9 Mei 2022.
Budi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan surveilans terkait dengan kasus ini per 27 April 2022.
Hal tersebut dilakukan empat hari sesudah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya wabah hepatitis akut tersebut di Eropa pada 23 April 2022.
"Sampai hari ini kondisi di Indonesia ada 15 kasus," ujar Budi dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang dilakukan secara virtual.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan satu hari sebelumnya, di mana Kemenkes menyebut terdapat empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.