Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Kasus Dugaan Penculikan 3 Bocah di Pesanggrahan Jaksel

Kompas.com - 11/05/2022, 19:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengusut kasus dugaan penculikan tiga bocah berinisial ZA (13), RF (14), dan KDP (12) saat berboncengan dalam satu motor di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2022) siang.

"Untuk laporan, informasi yang menyatakan adanya yang diculik kami sudah terima, tetapi untuk kepastian dan kejelasan kronologinya kami dalami," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: 3 Bocah Diduga Diculik Pria di Jaksel, 2 Sudah Ditemukan dan Diantar Pulang

Nazirwan mengatakan, anggotanya sedang menelusuri kasus dugaan penculikan yang dilaporkan oleh ketiga orangtua para korban pada Rabu siang.

"Anggota sudah dari lapangan untuk melalukan cek TKP. Informasi di TKP itu tiga anak, dalam hal ini dua anak SD dan satu lagi statusnya kelas 2 SMP," ucap Nazirwan.

Meyla, kakak korban berinisial KDP, sebelumnya mengatakan, adiknya yang masih duduk di bangku SD tidak pulang ke rumah sejak Selasa sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Ada 21 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut Misterius di Jakarta

Dugaan penculikan mengemuka setelah dua teman KDP, ZA dan RF, pulang ke rumah masing-masing setelah mereka ditinggal di kawasan Fatmawati oleh terduga pelaku.

"Iya dari kemarin sampai sekarang belum pulang," kata Meyla saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).

Dugaan penculikan terjadi saat ketiga anak itu bermain di kawasan yang disebut-sebut sebagai gusuran di wilayah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Mereka datang menggunakan sepeda motor dengan berboncengan. Seketika ketiga anak itu didatangi oleh terduga pelaku yang mengendarai motor matik.

Baca juga: Raffi Ahmad dan Pengacara Sandy Arifin Datangi Polda Metro Jaya, Mengaku Diskusi Masalah Hukum

Pelaku saat itu disebut datang bersama seorang anak, kemudian ia menegur ZA, RF, dan KDP karena tidak mengenakan masker. Pelaku mengaku sebagai seorang polisi.

Namun, saat itu anak yang dibawa oleh pelaku ditukar untuk berboncengan motor dengan ZA dan RF di kawasan Pesanggrahan, sedangkan KDP dibonceng pelaku.

"Iya (mengaku seorang polisi). Pelaku bawa korban yang lain. Korban itu sama pelaku ini diturunin dan diminta berboncengan sama teman adik saya, dan si adik saya disuruh berboncengan sama pelaku ini," ucap Meyla.

Baca juga: Pembelaan Kolonel Priyanto: Tolak Dakwaan Pembunuhan Berencana Sejoli hingga Merasa Bersalah Coreng Nama TNI

Saat itulah, ZA, RF, dan KDP serta satu anak lain yang tak dikenal oleh ketiganya dibawa pelaku berkeliling.

Namun, ZA dan RF bersama anak lain yang dibawa lebih awal, diturunkan terduga pelaku di depan Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

ZF dan RF saat itu dibawa warga ke pos polisi terdekat sebelum akhirnya diantar pulang, sedangkan KDP dibawa pergi pelaku.

"Korban sebelumnya F, dia dinyatakan hilang selama 4 hari. Kemarin lihat di Twitter dia dari Jampang, Bogor. Dia tidak kenal dengan ketiga anak ini. Jadi ini ditukar," ucap Meyla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com